Pemikiran Michel Foucault (1926-1984)
Dari Jerman kita ke Prancis, filsuf yang lahir dri Prancis ini adalah seorang filsuf yang sebenarnya kita dapat melihat jika pemikirannya memiliki corak strukturalisme, namun uniknya sang filsuf itu enggan untuk disebut sebagai seorang strukturalis. Foucault merupakan murid dari seorang Louis Althusser.Â
Foucault sendiri mengamati jika adanya semacam hegemoni secara halus yang dilakukan oleh para penguasa. Sehingga dalam pemikirannya, ia menjelaskan jika kekuasaan sesungguhnya memproduksi pengetahuan. Foucault menegaskan jika kita harus berhenti untuk menjelaskan jika kuasa "menyensor", "merepresi", "menyembunyikan." Ia mengatakan jika kuasa justru memproduksi pengetahuan. Sehingga pengetahuan digunakan dalam relasi-relasi kuasa. Kita pun tahu (para pembaca yang budiman) jika Francis Bacon pernah mengatakan "knowledge is power." Sehingga dengan landasan itu Foucault juga mengatakan jika pengetahuan selalu bertujuan politis. Maka, adanya pemikiran Foucault tersebut, kita dapat melihat isu-isu kontemporer yang belakangan ini terjadi di bumi pertiwi Indonesia.Â
Dengan adanya kedua tokoh tersebut, penulis dapat mengatakan jika Nietzsche mengajarkan kita untuk berkuasa, maka Foucault memberikan jalan dan langkah cara-cara untuk berkuasa. Sehingga dengan sintesa dua tokoh tersebut, maka kita akan memperoleh pengetahuan sempurna tentang kekuasaan. Â
Fahrul Rozi, 2020
Salam anti kedunguan.
ReferensiÂ
K. Bertens, Sejarah Filsafat Kontemporer Prancis (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama), 2014.Â
Zainal Abidin, Filsafat Manusia : Memahami Manusia Melalui Filsafat (Bandung : PT Remaja Rosdakarya), 2006.