Mohon tunggu...
Fahrina Alya
Fahrina Alya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang tertarik dengan dunia jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gelar Program Literasi Digital, Abdimas Ilkom Undip Bergerak Jauhkan Anak-anak dari Konten Negatif

17 Oktober 2022   21:34 Diperbarui: 17 Oktober 2022   21:45 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Doc Pribadi

Maraknya digitalisasi mendorong tumbuhnya beragam bentuk media baru, seperti situs web hingga media sosial. Penggunaan bermacam-macam media baru yang tidak diimbangi dengan literasi digital yang baik, perlahan-lahan mulai menggerogoti perkembangan kognitif anak-anak.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh End Child Prostitution, Child Pornography and the Trafficking of Children for Sexual Purposes (ECPAT) pada tahun 2017 mengemukakan bahwa banyak anak-anak yang terpapar pornografi melalui ponsel pintar mereka. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sebanyak 97 persen anak Sekolah Menengah Atas (SMA) pernah mengakses konten pornografi.

Dosen Ilmu Komunikasi sekaligus Koordinator Pengabdian Masyarakat Departemen Ilmu Komunikasi, Primada Qurrota Ayun, S.I.Kom, MA pun turut menyesalkan ketimpangan antara penggunaan gadget dengan literasi digital ini.

Sebagai bukti nyata melawan kebutaan akan literasi digital, tim Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Departemen Ilmu Komunikasi menggelar dialog bersama dengan para guru dan orang tua murid TK Pertiwi, Tembalang, Semarang guna meminimalisir pengaruh konten-konten negatif internet terhadap kognitif anak.

"Melarang anak-anak untuk tidak menyentuh gadget sama sekali bukanlah jawaban. Orang tua harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya," pungkas Dosen Prodi S1 Ilmu Komunikasi Agus Naryoso, S.Sos, M.Si.

Salah seorang orang tua murid, Ibu Juni juga menuturkan hal yang sama. Baginya, membagi waktu anak-anak dalam bermain ponsel menjadi hal yang sangat penting, sehingga anak-anak memiliki waktu untuk mengaji, belajar, mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) dan kegiatan-kegiatan lainnya.

"Pinjamkan ponsel kepada anak-anak sesuai dengan kebutuhan dan keperluan. Hal ini dapat menjadi upaya preventif. Ketika anak beranjak dewasa, mereka akan terbiasa untuk bermedia dengan baik," jelas Dosen Ilmu Komunikasi Dr. Adi Nugroho, M.Si.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget adalah dengan permainan-permainan edukatif non-gadget, seperti permainan tradisional atau bermain di arena permainan.

Selain itu, orang tua perlu melakukan pembatasan atas konten-konten tertentu, melakukan monitor secara rutin, mengawasi perilaku anak dalam bermain gawai, hingga mengedukasi mereka tentang konten-konten yang boleh mereka tonton dan tidak.

"Perlu adanya pola-pola pendampingan yang berkala pada anak, sebab melarang penggunaan ponsel pada anak sepenuhnya tidak mudah, perlu proporsi dalam menggunakan ponsel dengan permainan di dunia nyata," jelas Primada Qurrota Ayun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun