Mohon tunggu...
fahri reza
fahri reza Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Keimigrasian Ahli Pertama Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Ketapang

Mencoba untuk menulis dan ingin memberikan insight tentang Keimigrasian dan Teknologi Informasi Owner : thingnstuff.id

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

E-Visa Sebuah Terobosan Imigrasi dalam Masa Pandemi Covid-19

31 Desember 2021   08:35 Diperbarui: 31 Desember 2021   08:52 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Di masa era globalisasi ini dan di masa pandemi Covid-19 , perjalanan dari suatu Negara ke negara lain dibatasi karena untuk mengurangi rantai penyebaran covid-19.  Dalam pembatasan masuk ke Negara lain yakni adalah pembatasan untuk kebijakan pemberian visa bagi orang Asing. Visa sendiri merupakan salah dokumen penting bagi Orang Asin yang akan pergi ke suatu negara, karena visa menjadi bukti bagi Orang Asing diizinkan untuk masuk dan tinggal di suatu negara sesuai dengan waktu dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan jenis visa yang dipergunakan.

Sesuai dengan Pasal 1 Angka 18 UU nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, Visa adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat yang berwenang di Perwakilan Republik Indonesia atau di tempat lain yang ditetapakn oleh pemerintah Indonesia yang memuat persetujuan bagi Orang Asing untuk melakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dan menjadi dasar untuk pemberian Izin Tinggal.

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 26 Tahun 2020 tentang visa dan Izin Tinggal dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru, Visa Elektronik yang selanjutnya disebut Visa adalah visa yang diberika secara elektronik oleh pejabat yang berwenang yang memuat persetujuan bagi Orang Asing untuk melakukan perjlanan ke Wilayah Indinesia dan menjadi dasar untuk pemberian Izin Tinggal.

Beberapa kemudahan/keunggulan yang didapatkan dari E-visa sebagai terobosan Direktorat Jenderal Imigrasi antara lain :

  • Permohonan Visa dilakukan secara online dan dapat diakses di halaman berikut https://visa-online.imigrasi.go.id/
  • Meminimalisir pertemuan dari penjamin dan orang asing dengan petugas untuk memutus penyebaran covid-19
  • Mempercepat proses birokrasi karena orang asing tidak perlu datang ke perwakilan RI di luar negeri untuk mengambil visa atau menempel stiker visa di paspor, karena dengan e-visa, visa langsung dirimkan ke email penjamin dan Orang asing dan langsung bisa dicetak.
  • Jika Visa sudah disetujui, Orang Asing dapat langsung berangkat ke Indonesia.

Penggunaan E-visa ini diterapkan untuk semua kategori visa , baik visa kunjungan maupun visa tinggal terbatas. Dengan adannya e-visa ini diharapkan memberikan solusi danri terkait permasalahan izin tinggal selama pandemic Covid -19 dan sebagai upaya pemulihan ekonimi nasional sesuai dengan amanat dari Bapak Presiden Republik Indonesia.

Berikut Tata cara alur pengajuan permohonan e-visa :

  • Orang Asing harus memiliki sponsor/ penjamin di Indoesia (WNI atau perusahaan berbadan Hukum di Indonesia).
  • Permohonan diajukan oleh sponsor secara online pada https://visa-online.imigrasi.go.id/
  • Melengkapi semua dokumen persyratan
  • Persetujuan visa Elektornik akan dikirimkan ke surat elektronik (email) sponsor dan pemohon.

Direktorat Jenderal Imigrasi akan melakukan verifikasi data yang telah diajukan oleh pemohon, setelah proses dinyatakan lengkap dan sesuai aturan, maka e-visa akan dikirimkan melalui email. Walaupun proses pengajuan visa ini diajukan secara online, Direktorat Jenderal Imigrasi tetap mengedepankan aspek selectiv policy yakni hanya orang Asing yang memberikan manfaat yang dizinkan masuk ke Negara Republik Indonesia.

Persyaratan yang harus dilampirkan Ketika pengajuan e-visa antara lain

  • Surat penjaminan dari penjamin saat mengajukan Visa;
  • Fotokopi lembar biodata paspor Orang Asing;
  • Tiket perjalanan pulang pergi;
  • Buku rekening tabungan/rekening koran (khusus permohonan Visa Kunjungan disyaratkan ketersediaan dana paling sedikit setara 10.000 dolar AS di lembaga keuangan atau bank di Indonesia);
  • Surat keterangan sehat (health certificate) berisi keterangan bebas dari COVID-19 dalam Bahasa Inggris yang dikeluarkan oleh lembaga yang diberikan kewenangan oleh pemerintah di negara masing-masing;
  • Surat pernyataan dalam Bahasa Inggris yang menyatakan bersedia masuk karantina dan/atau perawatan dengan biaya sendiri di fasilitas karantina atau fasilitas pelayanan kesehatan yang ditetapkan pemerintah apabila pemeriksaan PCR oleh otoritas kesehatan Indonesia di pintu masuk negara memberikan hasil positif (+), atau terdapat gejala klinis COVID-19 sesuai protokol kesehatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
  • Surat pernyataan bersedia dilakukan pemantauan kesehatan selama masa karantina atau isolasi secara mandiri sesuai dengan protokol kesehatan dan ketentuan peraturan perundang-undangan;
  • Bukti kepemilikan asuransi kesehatan/asuransi perjalanan yang mencakup pembiayaan kesehatan, dan/atau surat pernyataan bersedia membayar secara mandiri apabila terdampak COVID-19 selama di Indonesia.

Dalam sehari Direktorat Jendral Imigrasi memberika kuota sebanyak 600 permohonan perhari bagi pemohon e-visa dan jika pemohon tidak mendapatkan kuota maka bisa mencoba di hari berikutnya.

Sesuai dengan SOP penerbitan persetujuan visa online diterbitkan yakni 5 hari kerja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun