Mahasiswa S1 Keperawatan beserta dosen pembimbing melakukan program integrasi pengabdian masyarat desa binaan dan KKN Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) dengan tema " PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM UPAYA OPTIMALISASI SELF-EFFICACY ENHANCEMENT INTERVENTION PROGRAM (SEEIP) DENGAN MENGAMALKAN ISTIGHFAR,TAHLIL, SHALAWAT, (MITS) DAN DIABETES SELF-MANAGEMENT EDUCATION, (DMSE) UNTUK MENGONTROL KADAR GULA DARAH SERTA MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE 2". Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para Bapak Ibu dan kader kesehatan mengenai pentingnya menjaga kesehatan kadar gula darah atau disebut Diabetes mellitus tipe 2 (DM) dengan Upaya pecegahan DM tipe 2 serta tanda tanda disetiap penyakit. Diabetes Mellitus Tipe 2 (DM Tipe 2) menjadi salah satu penyakit kronis yang paling umum di Indonesia. Penyakit ini tidak hanya membebani individu secara fisik, tetapi juga berdampak secara psikologis dan sosial. Mengontrol kadar gula darah secara konsisten merupakan tantangan tersendiri bagi para pasien, apalagi jika tidak disertai dukungan dari keluarga dan pendekatan yang menyeluruh. Untuk itu, muncul sebuah inovasi pendekatan yang holistik melalui pemberdayaan keluarga dengan metode Self-Efficacy Enhancement Intervention Program (SEEIP), yang dipadukan dengan pengamalan nilai-nilai spiritual Islami (MITS) Istighfar, Tahlil, Shalawat serta edukasi manajemen diabetes (DMSE) Diabetes Self-Management Education.
Dengan kegiatan ini, diharapkan akan terjadi peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup sehat bapak ibu dan kader Kesehatan dalam menjaga pola makan, dan olahraga secara rutin seperti senam yoga, serta terbentuknya pola pikir kritis terhadap penyakit-penyakit yang dapat menyerang tubuh jika tidak dirawat dengan baik.
Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling kompleks dan berisiko tinggi. Di wilayah RW 03 Kelurahan Wonokromo, Surabaya, jumlah penderita DM tipe 2 meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak hanya berdampak pada kondisi fisik pasien, tetapi juga kualitas hidup secara menyeluruh, termasuk kesehatan mental dan spiritual mereka.
Menyadari pentingnya pendekatan yang holistik, sebuah program penyuluhan dan pemberdayaan keluarga telah dilaksanakan di wilayah ini. Program ini mengintegrasikan Self-Efficacy Enhancement Intervention Program (SEEIP) dengan pendekatan spiritual (MITS) yang mencakup amalan Istighfar, Tahlil, dan Shalawat, serta Diabetes Self-Management Education (DSME) untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan diri penderita.
Tantangan Pengelolaan Diabetes di Masyarakat
Penyakit diabetes bukan sekadar persoalan kadar gula darah tinggi. Masalah terbesar sering kali terletak pada kurangnya pemahaman pasien dan keluarga tentang manajemen penyakit ini secara berkelanjutan. Banyak pasien merasa frustrasi dan kehilangan harapan saat hasil pemeriksaan menunjukkan gula darah tetap tinggi meskipun sudah minum obat. Hal ini memicu stres, kecemasan, bahkan depresi.
Lebih jauh lagi, kurangnya keterlibatan keluarga dalam proses perawatan memperparah kondisi. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional dan keterlibatan keluarga secara aktif sangat menentukan keberhasilan pasien dalam menjaga pola hidup sehat.
SEEIP dan MITS: Pendekatan Baru yang Menyentuh Hati dan Pikiran
Program Self-Efficacy Enhancement Intervention Program (SEEIP) bertujuan untuk membangun kepercayaan diri pasien dalam mengelola penyakitnya. Dengan memberikan edukasi dan pelatihan bertahap, pasien diajak untuk menyadari kemampuan mereka sendiri dalam mengatur makan, berolahraga, memantau kadar gula darah, serta beradaptasi dengan pengobatan.