Mohon tunggu...
Fahrerza NaafiAsari
Fahrerza NaafiAsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengayuh Demi Nafkah

27 Mei 2022   12:08 Diperbarui: 27 Mei 2022   12:16 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Disekitar kita masih banyak orang yang belum memiliki kehidupan yang layak. Orang orang yang kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya dikarnakan kesulitan dalam mendapatkan perkerjaan ataupun tidak memiliki nasib yang beruntung. Jika kita melihat sekitar maka orang orang yang membutuhkan tersebut berada disekitar kita, mulai dari tukang becak, pengemis, pemulung, pengamen dan lain sebagainya.

 Orang orang tersebut biasanya berkerja dan menjalani kehidupannya dijalanan, hal ini terjadi karna keadaan mereka yang mengharuskan untuk berkerja dijalanan ataupun mereka memang tidak memiliki tempat untuk ditinggali. 

Panasnya terik matahari dan dinginnya terpaan angin malam sudah merupakan hal biasa bagi para pejuang jalanan ini, hiruk pikuk keadaan dijalanan dengan ramainya kendaraan yang berlalu lalang merupakan tempat yang menjadi lahan perkerjaan bagi mereka untuk mencari nafkah. Pada suatu kesempatan lebih tepatnya pada saat malam hari saya berangkat untuk menemukan orang yang membutuhkan. 

Setelah sedikit berkeliling saya akhirnya melihat becak yang sedang terparkir di pinggir jalan di jalan Gajah Mada. Saya pun akhirnya menghampiri becak tersebut dan melihat seorang lelaki yang terlihat cukup tua sedang terduduk di becaknya. Setelah itu saya akhirnya menyapa orang tersebut dan kemudian memperkenalkan diri, tukang becak itu memperkenalkan dirinya sebagai Bapak Mustadi. 

Setelah melakukan perkenalan saya pun mengajak beliau untuk berbincang bincang, pertanyaan pertama yang saya lontarkan pada Pak Mustadi adalah bertanya mengenai seputar perkerjaan yang sudah beliau lakukan. 

Bapak Mustadi bercertita bahwa sebelum menjadi tukang becak ia sempat berkerja sebagai buruh angkut di pasar namun saat itu ia hanya sebagai perkerja serabutan yang mendapatkan upah kecil dan tidak pasti, setelah itu beliau akhirnya beralih menjadi seorang tukang becak karna mendapatkan kesempatan yang diberikan oleh orang yang dikenalnya. 

Bapak Mustadi sudah menjadi tukang becak sekitar 20 tahun, beliau mengatakan asalnya berasal dari kecamatan Rambipuji yang bisa terbilang cukup jauh dari pusat kota Jember yang sekarang menjadi tempat Pak Mustadi berkerja. Bapak Mustadi memutuskan untuk beralih kerja di kota demi mendapatkan pelanggan yang lebih ramai. 

Saya bertanya kepada beliau bagaimana beliau pulang karna jarak daerah asal dan kota yang terbilang cukup jauh. Beliau menjawab bahwa biasanya beliau akan pulang sekitar seminggu sekali ketika masih awal menekuni perkerjaannya sebagai tukang becak, beliau juga mengatakan alasan beliau pulang seminggu sekali selain dikarnakan rumahnya yang jauh adalah demi memaksimalkan penghasilan yang beliau dapatkan sehingga ketika pulang dirumah dapat membawa nafkah yang cukup bagi keluarganya. 

Bapak Mustadi juga bercerita bahwa ketika beliau tidak pulang kerumah, tempat yang menjadi tempat beristirahat baginya adalah becak yang iya gunakan sebagai alat untuk melakukan perkerjaannya itu. Baginya tidur diluar sudah menjadi hal biasa yang dilakukannya karna memang itulah yang sudah menjadi resiko perkerjaannya, beliau juga mengatakan bahwa ketika berada di jalan banyak tukang becak lainnya yang menjadi teman temannya selama bekerja dan hal itulah yang membuat Pak Mustadi dapat mengobati kerinduannya untuk pulang kerumah. 

Setelah berbincang mengenai perkerjaan Pak Mustadi, beliau pun bercerita mengenai keluh kesahnya tentang keadaan saat ini dimana corona telah membuat keadaan semakin sulit, beliau berkata bahwa orang orang semakin jarang untuk keluar rumah dan merasa takut untuk menggunakan alat transportasi seperti becak yang dinilai kurang terjaga. 

Kemajuan teknologi juga ternyata tidak berdampak baik kepada semua orang, ada beberapa orang yang ternyata malah mengalami kesulitan dikarnakan perkembangan teknologi yang ada. Salah satu dampak yang dinilai membuat perkerjaan beliau terancam adalah munculnya ojek online yang semakin menjamur di segala tempat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun