"TERAPI RUQYAH UNTUK PENYEMBUHAN SAKIT MENTAL ATAU MENTAL DISORDER"
Fahreza Adittya E. P (202210410311256)Â
Farmasi_Universitas Muhammadiyah Malang
Pendahuluan
Banyak orang terpesona oleh modernisasi. Nyatanya, dalam modernisasi yang gemilang dan mengagumkan ini, terdapat sebuah fenomena yang disebut dengan the agony of modernization yaitu, penghakiman atas kesengsaraan yang disebabkan oleh modernisasi.Â
Hukuman datang dalam bentuk stresor psikososial, yaitu peningkatan kejahatan kekerasan, pemerkosaan, kenakalan remaja, pelacuran, bunuh diri, gangguan jiwa, dll.Â
Gejala psikososial ini disebabkan oleh fakta bahwa semakin modern masyarakat, semakin besar kekecewaan sosial masyarakat. Krisis multidimensi, politik dan moral menyebabkan seseorang mengalami penyakit mental. Kondisi ini terjadi pada masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.Â
Penyimpangan perilaku seseorang dari arah, tuntunan dan petunjuk Sifat Ilahiah (Al-Qur'an) dan keteladanan Nubuwwah (As-Sunnah) merupakan indikasi yang sangat prinsip dari gangguan jiwa dan kesehatan jiwa. Sikap dan perilaku menyimpang menimbulkan akibat yang sangat negatif bagi manusia dan lingkungannya, baik secara vertikal maupun horizontal.Â
Dengan kata lain, ia mengalami kesulitan besar dalam berinteraksi secara vertikal dengan tuhannya dan dalam berinteraksi secara sosial dengan lingkungan dan kehidupannya.Â
Akibat buruk dari sikap, sifat dan perilaku yang tidak sehat secara psikis dari sudut pandang Islam adalah hilangnya dan hilangnya "Nur Ilahiyah", yang menghidupkan kembali akal vital dalam diri seorang hamba, sehingga sangat sulit baginya. beradaptasi dengan lingkungan vertikal atau horizontal. (Perdana, 2005)
Kesehatan jiwa masih menjadi masalah kesehatan yang penting di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang dengan depresi, 60 juta dengan gangguan bipolar, 21 juta dengan skizofrenia dan 47,5 juta dengan demensia.Â