Ilmu nahwu merupakan ilmu yang membahas tentang harokat akhir dalam sebuah kalimat, pengertian tersebut mungkin sering kita dengar di awal kali kita mempelajari Ilmu nahwu tersebut. Akan tetapi bisa lebih di artikan lagi, bahwa ketika seseorang telah memahami tentang ilmu nahwu tersebut, ia akan mampu membaca kitab gundul ( Kitab yang tidak ada harokat nya ), Maka dari itu di kalangan santri ilmu ini memiliki peran yang sangat penting, dan mereka pun sering memberikan sebutan untuk ilmu nahwu, dengan sebutan Ilmu killer ( susah gampang dalam mempelajarinya.
Ada sebuah pribahasa yang sangat populer di kalangan para santri yaitu :
الصرف أم العلوم والنحو أبوها
" Sesungguhnya Ilmu Shorof adalah ibunya ilmu, dan nahwu adalah bapa nya ilmu.
Pribahasa tersebut timbul karena Ilmu shorof dan Ilmu Nahwu sangatlah berkaitan erat, dengan ilmu shorof kita dapat mengetahui perubahan bentuk dari sebuah kalimat, sedangkan dengan ilmu Nahwu kita mampu mengetahui cara menyusun komposisi kata dengan tanda akhir yang berbeda-beda, agar menjadi susunan kalimat yang benar. Sehingga inilah penyebab kenapa ilmu nahwu sangatlah penting untuk di lembaga pendidikan berbasis pesantren.
Setelah sekilas membahas tentang maksud dari ilmu nahwu, dengan wasilah tulisan ini saya ( Al-Faqir ) ingin berbagi sebuah pemahaman tentang penjelasan pembagian Khobar dan kedudukan nya, yang di jelaskan dalam kitab Alfiyah. Penjelasan tersebut ada di halaman 31, baitnya yaitu :
و مفردايأ تي ويأتي جملة # حا وية معنى الذي سيقت له
Khobar terbagi menjadi 2
1. Khobar mufrod
2. Khobar Jumlah