Mohon tunggu...
Fahed Syauqi
Fahed Syauqi Mohon Tunggu... Penulis - Cirebon, NGO Enthusiast, CEO Berlin Community, Director of Medcamp, Researcher at Center World Trade Studies UGM

Luruskan niat, perbanyak shalawat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PSBB dan GERIK Wujudkan Pelajar Pejuang

15 Oktober 2020   17:16 Diperbarui: 15 Oktober 2020   17:21 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat memasarkan bunga gelang di depan masjid (Dokpri)

Hello gaes, gimana kabarnya nih? semoga selalu baik dan bahagia ya.. amiin. Oh ya gaes sangat miris sekali ketika banyak pelajar sekarang mudah terprovokasi oleh media sosial, dimana mereka sangat mudah sekali disulut dan dikobarkan. Hal ini menjadi isu yang mungkin perlu perhatian lebih.

Pelajar yang kondisinya sekarang sedang belajar di rumah membuat mereka dapat mengakses atau berselancar dengan cepat dan mudah hingga dapat mempengaruhi pandangan mereka terkait berita-berita yang beredar. Namun disisi lain, kita tidak dapat menyalahkan pelajar yang sudah terlanjur terprovokasi karena mereka masih memiliki jangka waktu yang panjang untuk dapat memperbaiki pribadinya. Oleh karenanya butuh trik dan tips dari para guru dan orang tua agar dapat membantu pelajar menjadi lebih produktif saat di rumah. 

Pada kesempatan kali ini, aku hanya ingin berbagi tips bagaimana sih seharusnya pelajar dapat lebih produktif saat pandemi ini masih terus menunjukkan kenaikan korban positif. Oh ya gaes, pengalaman ini aku ambil dari salah satu komunitasku yang berada di Berlin dan Medcamp. Berlin merupakan Komunitas Bersih Lingkungan yang memiliki fokus untuk mengurangi limbah dan mengelolanya.

Pada saat pandemi tiba, Bank Sampah pun kami alihkan sistemnya yang mulanya kami mengangkut ke rumah-rumah, namun kami meminta masyarakat untuk datang sendiri ke tempat pengelolaan limbah.

Selanjutnya, mengenai pemberdayaan pelajar, kami memiliki satu program yakni GERIK atau Gelas Piring Unik, di mana para pelajar diwajibkan untuk memakai gelas dan piring ketika membeli jajanan, hal ini berfungsi agar dapat mengurangi limbah. Alhamdulillah dengan program ini, setidaknya dapat mengurangi limbah sampai dengan 80% di sekolah. Kenapa GERIK ini dapat mewujudkan pelajar pejuang?. Hal ini dikarenakan pelajar menjadi lebih peduli terhadap limbahnya sendiri. Hal ini dapat melatih kemandirian pelajar agar dapat mengerti akan indahnya alam sekitar ketika berkurangnya sampah. 

Semenjak pandemi ini menggrogoti sistem kecerdasan anak, dimana pelajar lebih sering berdiam diri di rumah. Kami bekerjasama dengan Medcamp atau Media Campursari menggalakkan Pertanian Sayur Buah dan Bunga (PSBB) untuk mengisi waktu luang pelajar. Alhamdulillah dengan adanya komunitas medcamp ini, kita bisa menjadi lebih aktif di rumah.

Minimal kita bisa mengisi waktu luang dengan menanam dan menyiram. Seperti halnya pelajar MA Adzzikro yang berada di Mertapada Wetan Kabupaten Cirebon. Setiap harinya mereka disibukkan untuk menyiram tanaman dan menanam berbagai jenis sayur, buah dan bunga. Hal ini tentunya harus ada semangat kolaborasi antara pelajar, orang tua dan guru, dimana guru harus dapat mengajak para pelajar untuk aktif dan produktif sehingga berkurangnya kegiatan bermain gawai.

Hal ini terbukti ketika terbentuknya medcamp, para pelajar kelas 6 SD sudah berani membuat kelompok yang disebut Strolak (Stroberi & Salak), dimana mereka memiliki cita-cita agar dapat membuat pagar dari tanaman stroberi dan salak.

Yuk gaes sudah saatnya media sosial kita manfaatkan lebih produktif lagi untuk mencari bagaimana dapat memperkaya pengalaman kita dalam kehidupan serba digital ini. Kompasiana ini menjadi media favoritku untuk membaca pendapat-pendapat yang unik dan menarik. Yuk tunggu kapan lagi? Cegah lingkungan dari sampah menggunakan GERIK dan PSBB. Semoga bermanfaat. Thanks a lot.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun