Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kaitan Angka 144 yang Sakral dalam Tradisi Ibrani dengan Angka 8291 yang Disebut Dalam Wangsit Jayabaya (Tradisi Jawa)

7 Juni 2021   13:41 Diperbarui: 7 Juni 2021   14:19 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada banyak sejarawan yang menganggap bahwa angka 12 adalah angka yang sangat penting dalam tradisi Yahudi dan Kristiani di masa-masa awal Seperti, 12 suku Israel, 12 pengikut Yesus. Bahkan ini sampai pada tradisi Islam Syiah tentang 12 imam.

Menurut Scot McKnight (seorang sarjana Perjanjian Baru Amerika, sejarawan Kristen awal, teolog, dan penulis yang telah banyak menulis tentang sejarah Yesus), Mengenai pemilihan angka 12 oleh Yesus sebagai jumlah pengikutnya, ada banyak sarjana yang menganggap hal itu didasari oleh niat ke "sesuatu hal yang mendasar," walau demikian hingga kini faktor yang membentuk niat tersebut, belum dapat disimpulkan secara meyakinkan.

(dokpri)
(dokpri)

Dalam Kitab Perjanjian Baru, Wahyu 21: 10-21, ada disebut Kota Yerusalem baru ( juga disebut Yerusalem Surgawi atau pun Sion dalam kitab-kitab lain dari Alkitab Kristen). Yesaya menubuatkan bahwa Bait Suci (ketiga) yang dibangun kembali akan menjadi rumah doa bagi semua bangsa. Kota Yerusalem baru, akan menjadi titik berkumpulnya bangsa-bangsa di dunia.

Yerusalem baru dideskripsikan Yohanes (menurut visi kenabiannya) sebagai kota yang dasarnya berbentuk bujur sangkar dan dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari yaspis. Tinggi, panjang, dan lebar kota tersebut memiliki dimensi yang sama -- yaitu 12,000 stadia.

Ketebalan temboknya disebut 144 hasta. Ada 12 buah pintu gerbang pada tembok kota (masing-masing 3 buah di sisi utara, barat, selatan, dan timur), dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada 12 malaikat, dan nama-nama 12 suku Israel tertulis di atasnya. 

Tembok itu mempunyai 12 batu dasar, dan di atasnya tertulis kedua belas nama rasul Anak Domba. Dan pada kedua belas pintu gerbang itu dua belas mutiara (setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara).

Beberapa kalangan menganggap bahwa kota tersebut sebagai suatu bentuk simbolis. Ini terutama didasari oleh pertimbangan bahwa pada wahyu 21:9-10 kota Yerusalem disebut sebagai "pengantin perempuan, mempelai Anak Domba" oleh Malaikat yang berbicara dengan Yohanes. Merujuk pada fakta ini, dapat diasumsikan bahwa Anak Domba telah ditakdirkan sebagai pewaris atau pemilik sah kota Yerusalem Baru.

Wahyu 21:9 - Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba. (sumber di sini)

Wahyu 21:10 - Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. (sumber di sini)

Saya melihat konsep "Anak Domba sebagai pewaris atau pemilik sah kota Yerusalem", sebenarnya, ada kecenderungan senada dengan konsep "Ahlul Bait" dalam tradisi Islam.

Meskipun dalam Islam terminologi ahlul bait pada umumnya dimaknai secara spesifik mengacu pada keluarga dalam rumah tangga Nabi Muhammad, namun dalam sumber-sumber bahasa Arab, kata "Ahl" menunjukkan suatu hubungan dan ikatan antara manusia dengan manusia atau dengan sesuatu yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun