Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Adaptasi Kreatif" dalam Merespon Pandemi Covid-19

4 April 2020   19:51 Diperbarui: 5 April 2020   08:15 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi Covid-19 menuntut manusia untuk memunculkan suatu bentuk solusi adaptasi berdasarkan kemampuan kreativitas yang dimiliki.| Sumber: www.chicagotribune.com

Biasanya, seiring berjalannya waktu, adaptasi perilaku manusia terhadap krisis yang pernah terjadi akan bertransformasi menjadi sebuah wujud budaya atau tradisi.

Hal ini misalnya dapat kita lihat pada fenomena tradisi pemakaman orang Toraja yang menempatkan jenazah di dalam sebuah peti kayu berbentuk perahu kemudian menempatkannya di atas ketinggian tebing sebuah gunung.

Dalam pandangan saya, bisa jadi merupakan wujud adaptasi dari pengalaman traumatis orang-orang Sulawesi di masa kuno terhadap peristiwa banjir bah di masa nabi Nuh, yang dalam beberapa tradisi agama diriwayatkan bahwa pada saat itu, nabi Nuh juga menyelamatkan jasad nabi Adam ke dalam bahteranya.

Bentuk adaptasi yang tepat untuk pandemi Covid-19
Terhadap krisis pandemi Covid-19 yang kini sedang berlangsung, kita pun telah memberi respon. Lockdown, social distancing, physical distancing, ataupun work from home, menjadi istilah yang paling banyak dibicarakan, yang pada dasarnya merupakan strategi upaya memutus mata rantai penyebaran virus.

Tapi kesemua upaya itu belumlah cukup untuk dapat disebut sebagai sebuah wujud adaptasi. Kita sebagai makhluk sosial, tentunya tidak bisa selamanya menerapkan hal semacam itu dalam kehidupan. 

Pun, jika adaptasi didefinisikan sebagai suatu kemampuan dari makhluk hidup untuk bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, dengan tujuan untuk bertahan hidup, maka tentu saja kita mesti sepakat untuk tidak sekadar bertahan hidup dengan mengorbankan sisi-sisi humanis kita misalnya, manusia sebagai makhluk sosial. Karena itu, tindakan seperti social distancing tentunya bukanlah wujud adaptasi yang kita inginkan.

Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga adalah makhluk yang dianugerahi kemampuan kreativitas. Kapasitas kreatif adalah ciri khas spesies kita.

Kreativitas dalam perspektif asas manfaat dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan solusi baru untuk suatu masalah, yang tentu saja mencakup kemampuan untuk melihat kepentingan dunia dalam upaya penyelesaian masalah. 

Bertitik tolak dari pemahaman di atas, maka, dalam situasi menghadapi krisis pandemi Covid-19, kita sebagai makhluk sosial, sekaligus sebagai bagian dari komunitas global, haruslah memunculkan suatu bentuk solusi adaptasi berdasarkan kemampuan kreativitas yang kita miliki, yang mana solusi tersebut mestilah harus didasari atas tinjauan kepentingan dunia, yaitu kita semua sebagai bagian dari masyarakat global.

Mewujudkan adaptasi kreatif yang diperlukan
Instruksi social distancing, physical distancing, ataupun work from home, yang menjadi kampanye global dalam menghadapi pandemi Covid-19, yang penyebaran informasinya berkali-kali lipat lebih masif dibandingkan pandemi Covid-19 itu sendiri, harus diakui telah berhasil memunculkan kepanikan dan kecemasan sebagai suatu bentuk pandemi penyakit psikis tersendiri.

Bisa dikatakan, situasi kepanikan dan kecemasan yang mewabah dalam masyarakat global sekarang ini adalah pelajaran berharga bagi kita untuk melihat bahwa seperti inilah efek nyata dari penerapan praktik pengendalian yang ketat, yang selama ini merupakan sistem yang akrab digunakan di dunia modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun