Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ini Jawaban Misteri Bahtera Nabi Nuh

7 Januari 2020   18:35 Diperbarui: 31 Agustus 2023   17:39 26049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wimana (sumber: secureservercdn.net)

Pencari bahtera Nuh telah dilakukan setidaknya sejak zaman Eusebius (sekitar tahun 275-339 M) hingga hari ini. Meskipun telah banyak ekspedisi, namun tidak ada satupun bukti fisik yang dapat mengkonfirmasi bahwa bahtera telah ditemukan.

Begitu misterinya pencarian bahtera Nuh, sehingga kalangan akademisi umumnya menganggap pencarian bahtera Nuh sebagai praktek pseudo-arkeologi, terutama jika itu dilakukan oleh orang-orang yang berasal dari luar batas institusi akademis yang sudah mapan. 

Ya.. katakanlah seperti yang saya lakukan... hehehe... Namun, tentu saja bukan suatu hal yang bijak, jika kita menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang menjadi minat kita, hanya karena ingin menghindari anggapan buruk dari orang bukan? :)

Telah banyak lokasi yang dihipotesiskan sebagai tempat mendaratnya bahtera Nuh, tetapi belum ada satu pun dari lokasi tersebut yang terkonfirmasi kebenarannya. Situs yang paling sensasional sejauh ini, yaitu yang berada di gunung ararat Turki, penyelidikan geologis menunjukkan jika situs tersebut lebih merupakan formasi sedimen alami. 

Terkait situs di gunung Ararat, Lorence G. Collins, seorang profesor geologi dari California State University, mengatakan jika situs yang berada di Turki timur, yang dianggap sebagai struktur berbentuk bahtera (disebut bahtera Durupinar), tidak mengandung kayu atau kayu yang membatu.

Menurut Lorence G. Collins, Tidak adanya kayu atau kayu yang membatu diindikasikan oleh koleksi 12 sampel batu yang diambil dari dalam "bahtera" yang telah ia teliti. Ia lebih lanjut mengatakan jika semua itu hanya merupakan batu basal atau andesit vulkanik. ( Lorence G. Collins. "A supposed cast of Noah's ark in eastern Turkey". Department of Geological Sciences, California State University Northridge. February 11, 2011)

Penelitian terkait Bahtera Nuh yang juga cukup sensasional, disajikan oleh Irving Finkel seorang filolog dan Assyriolog Inggris, dan saat ini menjabat sebagai kurator British Museum.

Di sekitar tahun 2014 lalu, Irving Finkel ramai diberitakan dalam berbagai media dunia, terkait pembuatan reka ulang secara skalatis model bahtera Nuh yang ia lakukan di Kerala, India. Model tersebut ia bangun berdasarkan cetak biru yang ia temukan pada tablet tanah liat dari Mesopotamia kuno yang menggunakan huruf cuneiform. Diperkirakan berusia 3.700 tahun.

Finkel menemukan bahwa 60 garis yang tertulis di tablet berisi instruksi terperinci untuk membuat Bahtera atau tabut, dan bahwa bahtera tersebut tidak berbentuk bujur sangkar, melainkan bulat. Ia mengatakan bahwa Bahtera itu adalah sebuah lingkaran melingkar yang sangat besar, berdimensi 3.600 meter persegi atau dua pertiga ukuran lapangan sepakbola, dibuat seperti keranjang tali raksasa yang diperkuat dengan tulang rusuk kayu, dan dibuat kedap air dengan menerapkan bitumen (sejenis aspal) di sisi dalam dan luar. (sumber: di sini)

model skalatis Bahtera Nabi Nuh yang dibuat Irving Finkel di Kerala, India (sumber: dailymail.co.uk)
model skalatis Bahtera Nabi Nuh yang dibuat Irving Finkel di Kerala, India (sumber: dailymail.co.uk)
Irving Finkel dengan tablet tanah liat berhuruf paku di British Museum (sumber: theguardian.com)
Irving Finkel dengan tablet tanah liat berhuruf paku di British Museum (sumber: theguardian.com)
Seorang sahabat di Facebook yang aktif mengkaji Al Quran, mengatakan kepada saya jika diksi untuk Perahu yang umum dipakai Al Quran adalah Safinah, namun untuk perahu Nuh memakai diksi "Fulka."

Yang menarik karena setelah saya mencari tahu apa makna dari diksi "Fulka", saya menemukan jika diksi Fulka ada kemungkinan terkait dengan sebutan "Phulka" yakni sebuah nama roti tradisional di India, yang mana bentuk roti ini menunjukkan kemiripan dengan model bahtera Nuh yang direka ulang Irving Vinkel. 

Gambar ini menunjukkan kemiripan bentuk antara roti Phulka dan model bahtera yang dibuat Irvin Finkel. (sumber: spicytasty.com dan dailymail.co.uk)
Gambar ini menunjukkan kemiripan bentuk antara roti Phulka dan model bahtera yang dibuat Irvin Finkel. (sumber: spicytasty.com dan dailymail.co.uk)
Yang perlu mendapat perhatian juga adalah bahwa dalam Alkitab Kejadian Bahtera Nuh disebut "vessel" atau "bejana", berasal dari sebutan "Tevat Noaḥ" dalam Alkitab Ibrani. 

Etimologi Kata "ark" (bahtera) sendiri berasal dari bentuk "aerc" (Inggris Kuno), yang kemungkinannya berasal dari bentuk "areca" yaitu sebutan ilmiah untuk marga spesies pohon palem. Setidaknya asumsi ini sejalan dengan Serat kelapa yang digunakan Irving Finkel dalam membuat model Bahtera Nuh. (sumber di sini)

Dikutip dari situs dailymail.co.uk: Bahtera Nuh terbuat dari serat tanaman yang dipilin bersama untuk membentuk satu tali panjang, yang melingkari kerangka kayu bulat. Tali ini tebal satu jari dan panjangnya 527 km - kira-kira jaraknya dari London ke Edinburgh. Di lantai anyaman anyaman, sebuah kisi kayu panjang memberikan kekakuan. Bahtera tahan air dengan aplikasi bitumen (sejenis aspal).

Dalam tulisan sebelumnya (Asal Usul Kata "Bahtera" yang Perlu Kamu Tahu!) telah saya bahas jika hasil dari penelusuran etimologi kata "bahtera", secara tersirat menggambarkan jika Bahtera Nuh memang berukuran sangat besar.

Yang menarik karena etimologi kata "bahtera" yakni berasal dari kata baha = waka = kapal; terra= bumi, yang dengan demikian dapat diartikan "perahu bumi" atau "perahu negeri", ternyata menunjukkan makna yang identik dengan kata "wakka tannete" = perahu gunung atau "wakka tana" = perahu negeri, yang ditemukan matthes dalam Kitab La Galigo.

Etimologi kata "bahtera", wakka tannete" atau pun "wakka tana" yang beda penyebutan karena berasal dari bahasa yang berbeda tetapi secara substansi memiliki makna yang sama, tentulah harus dilihat sebagai fakta historis yang merupakan rekaman alam pikir orang-orang di masa lalu tentang suatu hal atau peristiwa.

Jika imajinasi tentang "perahu gunung" kita gabungkan dengan perahu melingkar seperti model yang dibuat Irving Finkel atau diksi fulkal untuk menyebut bahtera Nuh dalam Al Quran yang juga menyiratkan bentuk melingkar, maka hasilnya mungkin dapat kita lihat pada Vimana, merupakan wahana terbang milik Dewa Kubera dalam mitologi India.

Ilustrasi Pushpaka vimana (sumber: wikipedia.org)
Ilustrasi Pushpaka vimana (sumber: wikipedia.org)
Saya berpikir bahwa bisa jadi model Vimana yang terdapat dalam mitologi India pada dasarnya diadopsi dari konsep "perahu gunung" atau "perahu negeri" yang nampaknya berasal mula dari inspirasi orang di masa kuno tentang bahtera Nabi Nuh yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Lokasi Pendaratan Bahtera Nabi Nuh

Dalam Al Quran Surat Hud ayat 44, disebut bahwa Bahtera Nabi Nuh berlabuh di gunung Judi. 

Dan difirmankan, “Wahai bumi! Telanlah airmu dan wahai langit (hujan!) berhentilah.” Dan air pun disurutkan, dan perintah pun diselesaikan dan kapal itupun berlabuh di atas gunung Judi, dan dikatakan, ”Binasalah orang-orang zalim.” (Surat Hud ayat 44)

Dalam pandangan saya kata "judi" adalah sebuah kode. Untuk memecahkan kode seperti ini, jalan satu-satunya adalah dengan meninjaunya dalam bentuk aksara. Mengapa demikian? - karena pada dasarnya aksara adalah "cara kita menggambar bunyi". Pemahaman ini adalah pemahaman paling mendasar dan paling primordial yang dimiliki leluhur kita sejak masa yang sangat kuno, dan konsisten mereka gunakan untuk mengekspresikan alam pikirnya.

Di Cina ada legenda tentang Cangjie, menteri dari Huangdi (seorang kaisar dalam mitologi Cina), penemu karakter cina. Dalam Legendanya, disebutkan bahwa Cangjie terinspirasi dari percakapannya dengan seorang pemburu tentang jejak kuku bintang. 

Percakapannya dengan pemburu sangat menginspirasi Cangjie, menuntunnya untuk percaya bahwa jika ia dapat menangkap dan menggambar karakteristik khusus yang membedakan setiap hal di bumi, benar-benar akan menjadi jenis karakter yang sempurna untuk menulis.

Sejak hari itu, Cangjie memperhatikan karakteristik semua hal, termasuk matahari, bulan, bintang, awan, danau, lautan, serta segala macam burung dan binatang. Dia mulai membuat karakter sesuai dengan karakteristik khusus yang dia temukan, pada akhirnya ia berhasil menyusun daftar panjang berbagai karakter. 

Pada saat Cangjie telah selesai menyusun daftar aksara tersebut, mitosnya mengatakan para dewa menangis dikarenakan dengan aksara itu rahasia alam semesta dapat terbongkar. 

Dalam legendanya Cang Jie dikatakan memiliki empat mata yang mampu menembus hingga ke kedalaman misteri terbesar sekalipun untuk memahami kebenaran. Karena kemampuan luar biasa ini, ia dipercaya sebagai penjelmaan kebijaksanaan.

Jika kita menggunakan aksara Cina untuk meninjau kata "judi", maka kita akan mendapatkan 2 karakter (dapat dilihat dalam gambar berikut). 

Karakter yang diperoleh dari kata
Karakter yang diperoleh dari kata
bentuk "Ju= krisan dan di= tanah" yang dihasilkan dari kata "judi", dapat diartikan "tanah krisan" atau "negeri krisan".

Bunga Krisan atau Chrysanthemum digunakan sebagai lambang Tahta Kaisar Jepang. Ini juga dapat merujuk pada "kepala negara" dalam sistem monarki. Serta juga digunakan sebagai simbol perintah kehormatan tertinggi Jepang yang diberikan oleh Kaisar. Berdasarkan hal ini, Jepang bisa dianggap sebagai "negeri bunga krisan", negeri yang dialamatkan dalam kode kata "judi".

Dengan demikian, ada kemungkinan jika "gunung Judi" yang disebutkan dalam Al Quran sebagai tempat berlabuhnya bahtera Nabi Nuh adalah sebuah gunung di suatu tempat di "negeri bunga krisan" atau "negeri Jepang".

Yang menarik karena di Jepang ada sebuah seni pertunjukan drama tradisional kuno yang bernama "noh". Dianggap berasal dari kata "No" (Sino-Jepang ), yang berarti: keterampilan atau bakat.

Pertunjukan Noh di Kuil Itsukushima (sumber: wikipedia.org)
Pertunjukan Noh di Kuil Itsukushima (sumber: wikipedia.org)
Drama Noh dimaksudkan untuk membuat penonton merenungkan transitoriness (kefanaan) kehidupan duniawi dan pentingnya menumbuhkan semangat seseorang. (sumber: di sini)

Di sisi lain, jika kita merenungkan sebab musabab terjadinya Banjir bah di zaman Nabi Nuh, adalah karena kegagalan Nabi Nuh mengarahkan kaumnya ke jalan yang benar yang dikehendaki Sang Pencipta. 

Saya berpikir bisa jadi selama dalam pelayaran Nabi Nuh mengarungi banjir bah, ia terus merenungkan hal ini, dan sepertinya ia mendapatkan jawabannya. Bahwa hanya dengan disiplin yang tinggi manusia dapat diarahkan. 

Dan ditempat yang baru di mana bahteranya berlabuh ia kemudian menerapkan hal itu. Hari ini kita melihat Jepang sebagai negeri yang paling disiplin masyarakatnya di muka bumi ini. Yang bisa jadi merupakan warisan hasil karya seorang Nabi Nuh.

Lalu, jika memang bahtera Nabi Nuh berlabung di negeri Jepang, dimanakah letak spesifiknya?

Dalam bahasa Jepang, sebutan "tanah krisan" disebut "Kikuchi" artinya : "kolam krisan." Kikuchi adalah sebuah nama klan di Jepang yang paling terkenal akan keberaniannya. Keluarga ini terkenal karena layanan yang gagah berani dalam membela kaisar melawan penjajah asing. Salah satu sosok terkenal dari keluarga ini adalah Saigo Takamori yang dijuluki sebagai samurai terakhir. 

Klan Kikuchi disebut berasal dari provinsi Higo (nama provinsi lama di Jepang), yang hari ini masuk dalam Prefecture Kumamoto di pulau Kyushu. Sepanjang sejarah, terutama sejak era modern, pulau Kyushu telah menjadi sumber terbesar anggota yakuza , termasuk banyak bos terkenal di organisasi Yamaguchi-gumi . 

Lambang Klan Kikuchi berupa dua bulu elang yang bersilangan. 

Simbol Klan Kikuchi berupa dua bulu elang. (sumber: teepublic.com)
Simbol Klan Kikuchi berupa dua bulu elang. (sumber: teepublic.com)
Yang menarik karena kita ketahui bahwa "burung" adalah salah satu entitas spesial dalam riwayat Bahtera Nabi Nuh. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa untuk mengecek keberadaan daratan Nabi Nuh melepas seekor burung. Jenis burung tidak menentu. Di satu riwayat menyebutkan gagak, lalu di versi cerita yang lain menyebutkan merpati.

Saat ini, di prefektur Kumamoto terdapat kota bernama Kikuchi. Di sebelah timur Kikuchi terdapat Gunung Aso, gunung berapi aktif terbesar di Jepang, dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Di wilayah gunung Aso ini, terdapat bukit kecil bernama "komezuka" yang jika ditinjau menggunakan aksara cina hasilnya saya pikir cukup menarik.. :)

Tinjauan kata
Tinjauan kata
Dari tinjauan kata "komezuka" menurut aksara cina di atas, kurang lebih makna yang muncul adalah"Periksa atau selidiki - apa atau bagaimana - takdir leluhur/ nenek moyang). Menarik bukan? hehehe

Berikut ini penampakan bukit Komezuka...

Bukit Komezuka nampak dari kejauhan (atas), Bukit Komezuka tampak dari atas (bawah). (Sumber: www.explore-kumamoto.com dan Google map)
Bukit Komezuka nampak dari kejauhan (atas), Bukit Komezuka tampak dari atas (bawah). (Sumber: www.explore-kumamoto.com dan Google map)
Jika dilihat dari bentuk bukit Komezuka, menarik untuk membayangkan jika wahana seperti Vimana tersimpan di dalamnya. 

Jadi apakah bahtera Nabi Nuh tersimpan di dalam bukit Komezuka? untuk menjawabnya, silahkan para arkeolog berurusan dulu sama keturunan klan Kikuchi atau geng yakuza dari pulau Kyushu, sebelum menggarap kawasan mereka... hehehhee

Sekian. Semoga bermanfaat. Salam.

Bagi yang berminat membaca tulisan saya lainnya, bisa melihatnya di sini: kompasiana.com/fadlyandipa
Fadly Bahari, Pare-Kediri, 7 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun