Baru kali ini gw tahu bahwa ada seorang Bupati yang selain bodoh juga tidak punya empati sama sekali dengan masyarakat yang dipimpinnya. Rupanya Bupati ini adalah salah satu dari beberapa dinasty Politik yang ada di Propinsi Banten lama dibawah kepemimpinan Ratu Atut. Pantas aja kelakuannya tidak jauh berbeda.
Iti Octavia Jayabaya adalah Bupati Kabupaten Lebak Banten yang dilantik16 Januari 2014 lalu. Iti adalah Putri Kandung Mulyadi Jayabaya yang menjadi Bupati Lebak selama 2 periode sebelumnya. Bayangkan saja, bapaknya jadi Bupati 2 Periode dan setelah tidak bisa menjadi Bupati karena UU maka anaknya yang disuruh menjabat jadi Bupati. Ckckck. Kayak ginilah Indonesia. Uang begitu berkuasa.
Dan kemarin tanggal 10 Maret 2014 sebuah Jembatan yang menghubungkan 2 desa di Kecamatan Pejagan, Lebak roboh tiba-tiba. Jembatan itu memang sudah rusak akan tetapi jembatan itu satu-satunya penghubung 2 desa di Kecamatan Pejagan. Jembatan itu Rubuh pada saat dilalui 44 anak SD yang sedang berangkat sekolah menuju SDN 1 Pejagan, Lebak, Banten.
Untunglah dari 44 anak SD yang terjun bebas ke sungai semuanya selamat dan hanya 1 yang harus dirawat di Rumah Sakit. Menteri Pendidikan Dasar Menengah, Anies Baswedan tanggal 16 maret siang sempat datang menjenguk para siswa dan mengantar Surdi yang harus dirawat di RSUD. Anis meminta bantuan pemda setempat untuk membantu masyarakat disana agar diberi fasilitas pengganti jembatan yang rubuh.
Berbeda dengan Anies Baswedan, Malam harinya Bupati Lebak Iti Octavia mengunjungi lokasi jembatan. Tapi ternyata bukan pengayoman yang diberikan sang bupati tetapi ceramah-ceramah dengan nada yang tinggi dan membuat masyarakat disana merasa kesal. Dan beginilah ucapan Bupati sombong tersebut :
” Saya sampaikan, jembatan kalau ditumpangi banyak orang kan bebannya berat. Ini kemarin jembatannya sudah tua dilalui 46 orang. Misal anak SD 30 kg aja 1 nya, kondisi bersamaan ada berapa ton? Belum lagi ada kendaraan. Harusnya bergantian. Kadang anak itu bukan hanya menyeberang, tapi jembatannya digoyang-goyang, mengakibatkan kecelakaan," kata Iti dengan suara tinggi pada wartawan di lokasi jembatan roboh, desa Tambak, Lebak, Banten, Senin (16/3/2015), Detiknews.
Ya gitu deh, betapa sombongnya Bupati Lebak ini. Begitu mudah menyalahkan masyarakat. Dan ternyata bapak dari Bupati Lebak ini juga terkenal sombong. Ketika mengkampanyekan anaknya untuk menjadi bupati, Mulyadi malah menghina Suku Badui karena salah satu pesaing anaknya berasal dari daerah Badui. Mulyadi bertanya kepada peserta kampanye: Orang Badui itu nggak ada yang bersekolah, Mau tidak masyarakat dipimpin Badui? Dan akhirnya masyarakat Badui sempat memprotes keras mantan Bupati 2 periode itu.
Yang gw bingung itu bupati yang Gelarnya SE,MM ternyata nggak tau berat anak SD pada umumnya. Kabupaten Lebak adalah salah satu Kabupaten termiskin di Indonesia meskipun nggak jauh dari Ibukota. Sebagai Kabupaten termiskin adalah hil yang mustahal kalau anak SD rata-rata obesitas dan beratnya sampai 30 Kg. Jadi gw pikir Bupati dynasty politik itu harus dicurigai gelar SE dan MM nya.