Mohon tunggu...
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto
Fadjar PENA MANFAAT Setyanto Mohon Tunggu... Freelancer - PENA MANFAAT semoga pena ini selalu membawa manfaat.

Al Ghazali : kalau kamu bukan anak raja atau bukan anak ulama besar, maka menulislah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dekat Matahari Itu Panas

11 Agustus 2022   09:49 Diperbarui: 11 Agustus 2022   09:57 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dekat Matahari Itu Panas", istilah ini saya dengar dari Ayah teman saya seorang tentara yang bermarkas di Tangsi Penggorengan Jakarta Pusat saat saya masih memakai seragam Biru Putih, alias SMP.

Mungkin hampir mirip dengan istilah :"Semakin tinggi pohon, semakin besar terpaan angin".

Namun kalau ditelaah dua istilah itu sedikit berbeda. 

"Dekat dengan matahari panas". Tentu saja jutaan mata akan melihatnya. Ada mata yang senang, namun ada juga mata yang penuh kebencian untuk menjatuhkan atau merebut posisi itu. Kalau yang terjadi adalah menghadapi mata-mata yang penuh kebencian, maka suanana akan sangat panas, ada yang menebar fitnah, strategi menjatuhkan, bahkan dunia halus seperti santet dan sejenisnya juga bertebaran. Bila tidak memiliki "kekuatan" lahir dan batin, bisa jadi akan cepat "terbakar". Kehati-hatian kadangkala tidaklah cukup.

Sedang frase "semakin tinggi pohon, semakin besar terpaan angin", lebih cenderung sebagai motivasi agar semangat tidak mudah jatuh karena masalah saat berada di atas.

Mengulas tentang "Dekat Matahari itu Panas". Seperti kasus yang sedang ramai sekarang, seorang penasihat Ahli Komunikasi Publik Kapolri, FA,  harus mundur dari jabatannya, karena pernyataannya membuat release media berdasarkan pesanan FS tersangka kasus polisi bunuh polisi. Sekarang apa yang dilakukan FA dalam pendalaman Mabes Polri. Perkara FA ikut-ikutan membuat narasi bohong tentang suatu pembunuhan atau tidak, biarlah Mabes Polri yang mendalaminya, sebagai awam kita jangan menduga-duga sebab bila membuat penghakiman maka akan sama saja kita memfitnah sesorang yang tidak kita kenal sama sekali. Rugi, kan? Kenal tidak, eh tapi dapat dosa memfitnah. Na'udzu billah min dzaalik.

Bila anda muslim sudah terlanjur berada di dekat matahari, ada baiknya jangan sekali-kali mencoba-coba pakai jimat atau perlindungan dukun yang aneh-aneh. Percaya atau tidak, saya pernah menyaksikan seseorang mengalami kesulitan saat akan menjemput ajal. Dia tidak meninggal-meninggal meskipun vonis dokter menyatakan seharusnya meninggal. Begitu aji-aji yang dimilikinya dibuang ke laut, nyawanya pun lepas dari tubuhnya.

Alangkah baiknya melakukan  dzikir mengingat Allah. Dzikir yang paling mudah kita ucapkan, hanya perlu azam kuat untuk mengucapkannya terus menerus. Ucapkan :

"Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah allahu akbar"

atau bisa coba merutinkan membaca doa agar terhindar dari fitnah :

"Allahumma inni a'uudzubika mina bukhli, wa a'uudzu bika minal jubni, wa a'uudzu bika min an uradda ilaa ardalil 'umuri wa a'uudzu bika min fitnatid dunya wa adzaabil qabri".

In sya Allah, pada saat kesibukan meningkat namun hati tetap berdzikir pada Allah. Allah akan melindungi kita dari fitnah.

Terlindung dari fitnah adalah salah satu nikmat besar dari Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun