Mohon tunggu...
Fadia fahrani
Fadia fahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Tetap setia pada impian masa mudamu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Komunikasi dan Perilaku Remaja

1 Desember 2021   05:34 Diperbarui: 1 Desember 2021   05:41 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Menurut teori Talcott Parsons yang sangat terkenal mengenai istilah AGIL, ketika seorang remaja dihadapkan pada perubahan teknologi baru pertama-tama mereka dituntut untuk dapat menerima dan membiasakan diri dengan teknologi tersebut. 

Perubahan teknologi yang berdampak pada interaksi sosial para remaja menimbulkan ketidakseimbangan antara norma lama dengan keadaan saat ini sehingga diperlukan adanya kontrol sosial dari keluarga ataupun lingkungan terdekat mereka. 

Menurut Merton, penyimpangan sosial terus menerus meningkat pada masyarakat yang mengalami anomi, ketika tidak terdapat korelasi antara kuatnya harapan sukses dan kesempatan untuk merealisasikan harapan-harapan tersebut.

Dalam hal ini tidak mudah dalam menyadarkan masyarakat terhadap esensi pembelajaran teknologi, bagaimana penggunaan teknologi sesuai fungsinya, bagaimana bahwa sesungguhnya teknologi komunikasi akan mencerdaskan kita semua, Namun kita setidaknya sudah berusaha untuk memulai pencerahan, pencerdasan dari diri sendiri, serta belajar memahami esensi, hakikat daripada bergelut dengan hal yang bersifat absurd.

Kesimpulan

Teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan, atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. 

Pada zaman modern teknologi digital telah mendominasi kehidupan yang membuat manusia kehilangan nilai pribadinya. Kecanggihan teknologi secara perlahan telah melangsungkan devitalisasi nilai seseorang individu. Sehingga yang hadir bukan lagi pribadi-pribadi yang utuh dan unik. Tetapi pribadi-pribadi yang tercabik-cabik dan tenggelam dalam tendensi untuk menilai dirinya dan orang lain sebagai individu impersonal, yang hidup dalam kerumunan melalui identitas digital yang terlepas dari eksistensi dirinya sebagai manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun