Pendap adalah, makanan khas Provinsi Bengkulu yang berasal dari Bengkulu Selatan, menawarkan cita rasa lezat unik yang dihasilkan dari proses memasak lambat hingga delapan jam. Hidangan ini berbahan dasar ikan yang dibalut daun talas, menjadikannya berbeda dari olahan sejenis seperti pepes.
Meskipun secara tampilan mirip dengan pepes atau pais, keunikan utama Pendap yaitu terletak pada penggunaan daun talas sebagai pembungkus bagian dalam, yang kemudian dilapisi lagi dengan daun pisang. Daun talas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus, tetapi juga memberikan aroma dan tekstur khas pada hasil akhir masakan.
Proses pembuatan Pendap dimulai dengan mencampurkan ikan laut segar, seperti kakap, tenggiri atau ikan kembung, dengan parutan kelapa dan beragam bumbu rempah. Bumbu yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, cabai, lengkuas, kencur, dan asam jawa.
Adonan ikan yang telah kaya bumbu rempah itu kemudian dibungkus dengan beberapa lapis daun talas sebelum akhirnya dibalut rapat menggunakan daun pisang.
Durasi memasak yang lama menjadi kunci utama dalam pembuatan Pendap. Proses yang memakan waktu selama delapan jam ini memiliki dua fungsi penting. Pertama, untuk memastikan seluruh bumbu meresap sempurna ke dalam daging ikan.
Kedua, proses pemanasan yang lama bertujuan untuk menghilangkan senyawa pada daun talas yang dapat menimbulkan rasa gatal. Dengan demikian, daun talas menjadi aman untuk dikonsumsi sekaligus menambah cita rasa yang khas pada hidangan.
Hasilnya adalah hidangan ikan dengan tekstur yang sangat lembut, rasa bumbu yang kuat, serta aroma khas dari perpaduan daun talas dan daun pisang yang dimasak lama.
Sebagai salah satu warisan kuliner Bengkulu, Pendap tidak hanya menjadi pilihan lauk, tetapi juga merepresentasikan tradisi memasak yang mengutamakan proses dan kesabaran untuk mencapai cita rasa yang otentik dan khas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI