Mohon tunggu...
Fadhillah Piliang
Fadhillah Piliang Mohon Tunggu... Programmer - Programer komputer yang suka menulis dari saat kuliah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pekerja Perusahaan swasta, Programer komputer Alumni universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

20 Tahun 9/11, China Peringatkan Amerika

11 September 2021   09:56 Diperbarui: 11 September 2021   09:56 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas sedang menolong korban 9/11 (Instagram.com/911day)

20 Tahun Peringatan serangan serangan 11 September atau yang lebih dikenal dengan 9/11, harusnya menjadi peringatan bagi seluruh dunia, untuk Memerangi terorisme.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menyoroti momen bersejarah bagi Amerika Serikat itu, dengan seruan agar negara-negara bekerja sama dalam upaya melawan terorisme dan menghindari standar ganda dan fitnah terhadap kontra-terorisme dan deradikalisasi.

Zhao juga mengatakan bahwa Amerika Serikat harus belajar dari perang 20 tahun di Afghanistan, yang nyatanya tidak bisa menghilangkan ancaman teror dan sebaliknya, jumlah teroris dan organisasi tetap tumbuh di Afghanistan.

"Kami dengan tegas menentang menyerang dan mendiskreditkan tindakan kontra-terorisme dan deradikalisasi negara lain yang sah dengan kedok melindungi etnis minoritas dan kebebasan beragama," kata Zhao Lijian.

Perkataan Juru bicara Kementerian luar Negeri China itu ada benarnya juga. Amerika Serikat memang sering ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Amerika Serikat bersikap seperti Polisi Dunia. Hal inilah salah satu penyebab timbulnya terorisme. 

Tapi sesungguhnya peringatan China kepada Amerika Serikat ini, juga berlaku bagi China. Seperti Kita ketahui beberapa negara di Afrika kini sudah dikuasai China sepenuhnya. Sedangkan orang-orang negara tersebut hanya rela jadi penonton tak berdaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun