Sebagian dari kita mengenal vampir yaitu manusia yang mati namun hidup kembali untuk menghisap darah. Mendengar kata vampir kita selalu mengaitkannya dengan kelelawar. Kelelawar adalah mamalia yang dapat terbang yang berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang berkembang menjadi sayap. Mereka adalah satu-satunya mamalia yang bisa terbang , tetapi mereka tidak benar-benar terbang. Mereka melompat dari  pohon ke pohon, melayang di udara seperti layang-layang. Kelelawar mengepakkan sayapnya dan terbang seperti burung.
Tahukah anda bahwa vampir itu ada dan mereka berwujud seperti hewan yaitu Kelelawar Vampire. Kelelawar vampir tidak benar-benar berubah menjadi Dracula atau vampir seperti yang ada di film, mereka jarang menggigit orang dan mereka jarang membunuh mangsanya, kecuali bagi kelelawar vampir yang membawa virus rabies paralisis dapat menginfeksi dan membunuh mangsanya.
Kelelawar vampir memangsa terutama pada sapi, kuda dan mamalia besar lainnya. Mereka membuat luka dangkal dengan gigi yang tajam kemudian mereka menjilati dan menghisap darah. Kelelawar vampir menghisap darah sekitar satu ons tiap malam.   Meskipun Vampire Bats mungkin yang paling sering diingat, ada banyak jenis kelelawar. Kelelawar dapat ditemukan di sebagian besar dunia - hutan, gurun, hutan dan kota. Ada hampir 1.000 spesies yang berbeda dari kelelawar.Dengan semua kelelawar yang berbeda, itu tidak mengherankan bahwa mereka tidak makan semua hal yang sama.
Ada juga sejumlah kelelawar yang memakan serangga, ikan, buah, katak dan hewan kecil. kelelawar terbang keluar makan di malam hari (mereka adalah "nocturnal") untuk berburu makanan mereka, ketika banyak predator lain tertidur lelap.Â
Vampir Bats atau kelelawar vampir (Desmodus rotundus) adalah sejenis mamalia nocturnal, dan memakan darah (Hematophagus) ditemukan banyak di peternakan sapi daerah Meksiko ke Argentina Utara. Vampire bats menghisap darah selama 20-30 menit, hal tersebut tidak menyebabkan kematian namun untuk Vampir bats yang membawa infeksi rabies paralisis dapat menyebabkan kematian bagi mangsanya. Vampir bats hanya menyerang mangsa yang tertidur baik itu hewan ataupun manusia.
Para ilmuwan menemukan bahwa air liur (saliva) dari vampire bats mengandung antikoagulan yang dinamakan Draculin. Draculin merupakan glikoprotein yang diisolasi dari saliva vampir bats dan membantu mempertahankan pendarahan serta menjaga likuiditas darah selama pencernaan. Draculin dapat mencegah pembekuan darah dari mangsa, sehingga darah akan keluar terus menerus sampai kelelawar berhenti menghisap. Draculin justru diuntungkan oleh beberapa peternak. Mereka menemukan bahwa Draculin dapat menimbulkan respon imun terhadap  darah hewan yang digigit vampire bats. Sehingga pembekuan darah hewan yang terkena gigitan terjadi lebih singkat dibandingkan hewan yang tidak terkena gigitan.
Kefarmasian mengemas zat antikoagulan ini menjadi sebuah obat yang telah lama dipasarkan. Obat antikoagulan pun sudah menjadi perhatian, utamanya pada saat almarhum Lady Diana diketahui mengidap penyakit haemophilia atau kelainan pada sistem pembekuan darah, jadi ketika mengalami luka maka darah tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal. Obat antikoagulan sangat dibutuhkan bagi mereka yang tidak hanya mengidap penyakit hemofilia namun juga kelainan pada pembuluh darah arteri dan vena serta pada saat transfusi darah. Obat antikoagulan yang dipasarkan untuk saat ini yaitu heparin, warfarin, dan antikoagulan yang dapat mengikat ion kalsium (Aspirin, sulfinpirazon, dipiridamol, tiklopidin dan dekstran).
Terakhir saya sampaikan bahwa penyakit datang pada siapa saja yang dikehendaki-NYA. Manusia hanya dapat mengobati bukan menyembuhkan. Terima kasih semoga bermanfaat....
sumber http://mwalidain.blogspot.co.id/2013/02/kelelawar-adalah-mamalia.htmlÂ
