Mohon tunggu...
Fadhil Asyam Raif
Fadhil Asyam Raif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menerabas Hujan dari Cilacap ke Jogja Lewat Pansela

16 April 2024   20:15 Diperbarui: 16 April 2024   22:38 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dokumen Pribadi

Minggu 14 April 2024 merupakan hari ke 4 Lebaran 2024 yang bertepatan pada Rabu 10 April 2024. Pada hari itu kami memutuskan untuk mengambil perjalanan menuju Yogyakarta dari kota kelahiran kami yaitu Kota Cilacap. 

Pukul 15.30 WIB dari depan rumah terlihat suasana langit yang sangat gelap, mendung, dan sudah dapat dipastikan akan turun hujan di arah timur. Sehingga berbagai peralatan kami siapkan untuk berjaga- jaga ketika nanti hujan telah turun. 

Mulai dari mantel kelelawar berwarna coklat untuk pengemudi dan mantel berwarna biru untuk pembonceng, lalu dilengkapi dengan mantel celana berwarna hitam agar celana tidak basah bagi pembonceng. Satu tas ransel besar yang berada di atas dek motor dibungkus dengan kresek besar berwarna hitam. 

Kami membawa total 1 tas ransel berisi laptop, 1 tas ransel berisi jajan dan mantel, 1 tas ransel besar berisi pakaian, dan 1 tas selempang yang dipakai pembonceng berisi dompet dan handphone. Semua mantel dimasukan ke dalam tas ransel yang dibawa pembonceng guna memudahkan kami jika hujan mulai turun. 

Ketika sampai di perempatan lampu merah Stadion Wijaya Kusuma Cilacap, kami melihat ada pengemudi motor yang sedang tergeletak di pinggir jalan bersama anak kecil karena telah terjadi kecelakaan. Terdapat 3 motor yang sedang berhenti di dekatnya dan 1 orang sedang mengecek kondisi salah satu motornya. 

Gerimis mulai turun di kecamatan Adipala sekitar 17 kilometer atau 25 menit perjalanan yang sudah dilalui dari start kami. Ketika memasuki kecamatan Kroya hujan mulai deras dan mengharuskan kami berhenti sejenak untuk menggunakan mantel. 

Hujan deras membasahi kami, banyak pengemudi roda 2 yang menepi untuk sekedar memakai mantel dan berteduh menghindari derasnya hujan. 

Hujan mulai reda dan kondisi jalan lumayan ramai di kecamatan Gombong Kebumen khususnya di dekat RS PKU Muhammadiyah Gombong. Beberapa kali kami harus menyusup di antara mobil, truk, dan bus untuk bisa tetap jalan karena terjadi kemacetan. 

Walaupun pinggul sampai kaki sudah cukup pegel namun harus tetap berhati-hati agar pengemudi tetap bisa menyeimbangkan motor pada saat menyusup diantara kendaraan besar.

Langit sudah terlihat gelap karena mulai malam, udara terasa lebih dingin karena baru diterpa hujan, dan gerimis masih terjadi ketika melewati Jalan Petanahan - Karanganyar yang selanjutnya akan melewati Jalur Pantai Selatan Jawa atau biasa disebut dengan Jalur Pansela. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun