Seminar Dosen Mengabdi IPB University: Bangkitkan Jiwa Wirausaha di Kalangan Masyarakat Bogor

Berita, Kegiatan Masyarakat Cinta Bogor 

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB menyelenggarakan kegiatan Dosen Mengabdi di Bogor dan beberapa daerah lainnya di wilayah Indonesia. 

Pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu tri dharma perguruan tinggi mendorong terlaksananya kegiatan seminar ini. Dosen mengabdi merupakan salah satu kegiatan dosen guru besar dan non guru besar dalam kegiatan pengadian kepada masyarakat, guna mengembangkan, difusi dan penerapan ilmu pengetahuan serta teknologi untuk kesejahteraan bangsa.

Kegiatan yang diadakan di Sekolah Bisnis IPB University dihadiri oleh anggota Masyarakat Cinta Bogor (MCB), yang merupakan komunitas terbesar di Bogor sebanyak total 85orang. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari, yaitu Rabu (27/11/19) dan Kamis (28/11/19), dengan mengusung tema Peluang, Potensi dan Pengembangan Bisnis di Bogor.

Bertempat di Ruang Tanjung Gedung A Sekolah Bisnis pada hari Rabu dan ruang Cendana pada hari Kamis. Kegiatan dibuka oleh fasilitator dari LPPM IPB Fadhila Akmaliyah, S.P. dan sambutan dari salah satu Dosen Sekolah Bisnis. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh dosen Sekolah Bisnis, yaitu Dr. Siti Jahroh; Lokita Rizky Megawati, S.Pd., M.M.; Achmad Fadillah, S.E., M.Si., M.Sc.; Dra. Alfa Chasanah M.A.; Ir. Retnaningsih, M.Si.; Febriantina Dewi S.E, M.Sc.; Anita Primaswari Widhiani, S.P., M.Si.; Dr. Ir. Popong Nurhayati, M.M. dengan materi pemasaran dan periklanan digital, akuntansi dan perpajakan bagi UMKM, dan strategi pemasaran.

dokpri

Dalam kesempatan ini, Dr. Siti Jahroh menjelaskan bahwa "dalam menjalankan usaha, pelaku harus memiliki jiwa kewirausahaan, diantaranya "mental yang kaya, kemampuan dalam melewati tantangan, dan kejelasan akan tujuan usahanya" Selain itu, pemasaran harus lebih gencar, strategi pasar perlu diperhatikan, dan kualitas serta harga produk harus konsisten. Cara promosi yang membuat orang menjadi tertarik melalui digital sangat diperlukan. Menurut data yang didapat, ada 3.4 triliun atau setara dengan 45% dari populasi orang di dunia telah memakai media.

Dra. Alfa Chasanah juga menjelaskan ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam usaha yaitu pentingnya kemasan bagi konsumen, memilih siapa yang bisa memasarkan produk, prosedur untuk mendapatkan PIRT, dan membuat pembukuan atau neraca keuangan untuk melakukan refleksi dan evaluasi terhadap usaha yang dijalankan. Banyak diantara peserta yang belum menyadari pentingnya pembukuan dalam menjalankan usaha.

Lies Dewi, S.Pd. sebagai peserta mengungkapkan beberapa kendala dalam berwirausaha, diantaranya banyaknya pesaing, sulitnya membuat PIRT, dan tidak melakukan pembukuan dikarenakan belum sempat dan perputaran uang relatif belum stabil. Menurutnya, setelah kegiatan ini diharapkan ada kegiatan lanjut seperti pelatihan untuk membuat PIRT dan pembukuan yang menjadi hal pokok dalam berwirausaha, tuturnya.

Penyampaian yang komunikatif dan interaktif membuat peserta sangat antusias mendengarkan pemaparan materi yang diberikan. Disela-sela materi, para dosen memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk bertanya mengenai materi yang disampaikan dan berbagi pengalaman. Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan mengenai cara-cara agar lebih sukses dalam berwirausaha. Melalui survey singkat, ternyata 80% dari peserta yang hadir telah memiliki usaha. Banyak orang yang sudah mempunyai usaha, namun masih memerlukan bimbingan dan pengetahuan mengenai cara-cara yang dapat meningkatkan kualitas usahanya.

Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan bisa mendorong munculnya usaha baru dari peserta yang belum mempunyai usaha/bisnis, dan peningkatan usaha bagi yang sudah mempunyai bisnis.