Mohon tunggu...
Fadhel Fikri
Fadhel Fikri Mohon Tunggu... Lainnya - Penulisa Lepas dari Sophia Institute

Hanya seorang yang ingin berbagi tulisan dan pengetahuan. Ilmu itu mahal maka dari itu kita harus memberikannya dengan cuma-cuma kepada mereka yang mau belajar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ulama Shadiqun dan Ulama Shalihun Menurut Habib Luthfi

30 Januari 2022   23:29 Diperbarui: 30 Januari 2022   23:37 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

SOPHIAINSTITUTE.ID-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan menjelaskan bahwa ulama terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu ulama shadiqun mitslu rusul dan ulama shalihun mitslu al-naby. Ulama shadiqun dikuatkan dengan keramat yang tampak (zahir), sebagaimana para rasul yang dikuatkan oleh Allah dengan mukjizat.

ketika para rasul berdakwah, banyak dari kaumnya yang membangkang dan meminta bukti kebenaran ajarannya. Sang rasul kemudian menunjukkan mukjizat yang menjadikan kaumnya yakin.

Hal yang sama juga terjadi ketika para auliya umat Nabi Muhammad berdakwah. Mereka sering kali diragukan oleh umatnya. Kedudukan keramat para wali, dalam konteks ini, adalah sama dengan kedudukan mukjizat. Yakni meyakinkan orang yang didakwahi.

Salah satu ulama yang tergolong shadiqun adalah Syekh Abdul Qodir Jailani. Suatu hari ia pernah ditanya, "Apa buktinya kalau Nabi Muhammad bisa menghidupkan orang mati?" Syekh Abdul Qodir menjawab, "Terlalu tinggi kalau nabi saya." "Bagaimana dengan nabimu?" Tanya balik Syekh Abdul Qodir.

"Nabiku bisa menghidupkan orang yang telah mati," jawab orang itu. "Bagaimana caranya?" Kata Syekh. "Nabiku mengatakan qum bi idznillah (hiduplah dengan seizin Allah)," jawab dia.

Syekh Abdul Qodir kemudian meminta orang tersebut untuk mencarikan orang mati. Dia kemudian menghidupkan orang mati itu dengan berkata: "Qum bi idzni (hiduplah dengan seizinku). Dia mengatakan qum bi idzni untuk melemahkan orang yang meremehkan Nabi Muhammad. Pada hakikatnya, Syekh Abdul Qodir tetap memohon kepada Allah.

Syekh Abdul Qodir masih banyak ulama yang masuk kategori ulama shadiqun. Di Indonesia sendiri pun banyak. Di antaranya Mbah Adam Krapyak Pekalongan yang bisa berbicara bahasa hewan, Mbah Kholil Bangkalan, dan lain-lain.

Ulama Shalihun

Adapun ulama shalihun adalah ulama serupa nabi yang tidak harus mempunyai mukjizat. Ulama ini mengajak dan menyampaikan syariat pada umat, tetapi ketika umat ragu dan membutuhkan bukti atas kebenaran informasi yang disampaikannya, ia tidak bisa memberi bukti dalam bentuk keramat atau sejenisnya.

Setelah ulama itu berdakwah dan umatnya mendengar, tidak ada yang dapat membantu umat untuk menerima ajaran ulama tersebut. Allah tidak membekali kelompok ulama ini dengan karamah sebagaimana yang dimiliki para ulama shadiqun. (MS)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun