Mohon tunggu...
Fadel Muhammad
Fadel Muhammad Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Entrepreneurship Untuk Anak “Gifted & Talented”

27 Maret 2015   14:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:55 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menurut Renzuli (1981), anak berbakat merupakan merupakan anak yang memiliki kemampuan umum diatas rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas maupun pekerjaannya, memiliki kreatifitas yang tinggi, serta dapat menggabungkan dan mengembangkan ketiga kemampuan tersebut dan mengaplikasikannya dalam setiap tindakan. Namun pendapat tersebut kemudian dikoreksi oleh Monks dan Ypenburg pada tahun 1995.

The Triadich dari Renzulli-Monks merupakan pengembangan dari Konsepsi Tiga Cincin Keberbakatan dari Renzulli. Model Renzulli-Monks ini disebut model multifaktor yang melengkapi Konsepsi Tiga Cincin Keberbakatan dari Renzulli. Dalam model multifaktornya Monks mengatakan bahwa potensi kecerdasan istimewa (giftedness) yang dikemukakan oleh Renzulli tidak akan terwujud jika tidak mendapatkan dukungan yang baik dari sekolah, keluarga, dan lingkungan di mana anak tinggal (Monks dan Ypenburg, 1995).

Maka dari itu, sangat penting bagi kita untuk memberikan dukungan, serta pendidikan yang dini dan cocok kepada anak gifted & talented agar mereka dapat mengembangkan kemampuannya. Mungkin anda bertanya-tanya mengapa harus susah-susah memberikan pendidikan entrepreneurship kepada anak yang sangat pintar ? Bukannya mereka dapat mempelajari apapun dengan singkat dan cepat ? Kalau begitu tinggal belikan saja buku entrepreneurship buat mereka.

Tapi tahukah anda kalau anak gifted & talented hanya mau belajar hal-hal yang menarik minat dan perhatiannya saja ? Sedangkan untuk hal-hal diluar minat nya mereka cenderung tidak mau belajar. Dan apa jadinya jika anak anda adalah anak gifted & talented dan ia tidak tertarik dalam bidang ilmu entrepreneurship ?

Apa pentingnya ilmu entrepreneurship ? Mengapa anak yang gifted & talented yang bisa menjadi terkenal dan hebat dalam bidang apapun yang diminatinya perlu mempelajari entrepreneursip ?

Hal yang perlu anda ketahui, entrepreneurship yang dimaksudkan disini bukan lah menjadi seorang wirausaha. Melainkan entrepreneurship sebagai penanaman jiwa entrepreneur (kreatif, innovatif, high-risk taking,dll) yang dibangun untuk menjembatani antara ilmu dengan kemampuan pasar. Tidak peduli apa bidangnya, apa gunanya sebuah ilmu jika tidak dapat dijual atau dimanfaatkan ?

Maka dari itu anak gifted juga seharusnya mendapatkan pelatihan entrepreneur. Lalu bagaimana cara menanamkan pendidikan entrepreneurship kepada anak gifted yang tidak tertarik dan tidak mau mempelajari ilmu entrepreneurship ? Maka dari itu diperlukan sebuah program khusus untuk anak gifted yang berbeda dengan kelas inklusi, kelas akselerasi, maupun program pendidikan lainnya yang selama ini diberikan. Yaitu dengan metode belajar Project Based-Learning, dimana mereka (anak gifted) diminta untuk memanifestasikan hasil pembelajaran maupun keahlian yang ia minati dan pelajari kedalam sebuah proyek untuk dijual. Sebenarnya sama saja dengan pendidikan entrepreneurship di tempat-tempat lain, bedanya hanyalah cara penyampaiannya dimana mereka diminta mengembangkan hal yang mereka minati dari sekedar teori menjadi sebuah produk atau jasa untuk dijual, karena berhubungan dengan hal yang mereka minati, maka mereka akan tertarik untuk mempelajarinya, dan pada akhirnya secara tidak langsung mereka telah memahami dan memiliki semangat entrepreneurship. Perbedaan lainnya dari program ini adalah kegiatan belajar mengajar yang sedikit di kelas mengenai pengetahuan umum, serta pemberian teori yang sedikit untuk hal yang diminati, dan sebagian besar waktu belajar akan digunakan untuk praktek langsung dengan project mereka, karena yang saya tau jika anak gifted sudah memiliki minat akan 1 hal, dengan sendirinya ia akan mencaritahu/belajar sendiri akan hal tersebut, jadi buat apa lagi memberikan teori kepada mereka yang mungkin pemahaman teorinya lebih baik dari kita ? Sebaiknya kita sebagai pendidik mereka berfokus dalam menyalurkan bakat yang mereka miliki, benar bukan ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun