Mohon tunggu...
Muhammad FachrulHudallah
Muhammad FachrulHudallah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

"Jika Aku bukan anak Raja, Penguasa, Bangsawan, dan dari kalangan Priyayi, Aku hanya dapat mengenalkan diriku melalui gagasan karyaku"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Mimpiku Berasal dari Pola Tidurku yang Berbeda

24 Januari 2020   02:44 Diperbarui: 24 Januari 2020   02:44 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ceritainspirasi.com

Oleh: Muhammad Fachrul Hudallah

"Dengarkanlah apa yang dikatakan oleh orang lain walaupun sekecil semut karena didalamnya terdapat informasi dan suatu saat pasti Kamu butuh untuk menyelamatkanmu dari deritamu"

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna yang diciptakan oleh Allah memiliki derajat yang sama. Manusia lahir di dunia memiliki kebutuhan biologis, diantaranya adalah tidur karena pada dasarnya manusia adalah makhluk Al-Bazar. Normalnya, manusia tidur pada malam hari selama tujuh sampai delapan jam sehari. Tetapi, hal itu berbeda denganku ketika tidurku berubah waktu, entah karena malas, sakit, atau yang lain.

Dalam dua pekan terakhir, diriku terombang-ambing dengan waktu tidur yang sangat tidak menentu karena tidurku berubah waktu yang mulanya normal sekarang berubah menjadi aneh.

Ibuku sebagai makhluk mulia di bumi yang telah melahirkanku mengatakan, "Nak, jangan tidur larut malam, nanti badanmu capek di pagi hari. Oh iya, Nak. Jangan pula tidur di waktu matahari terbit dan matahari tenggelam karena kata nenek moyang tidak baik". Tak hanya Ibuku yang berkata demikian, Yatno juga mengatakan, "Bro, jangan tidur sore hari ya, nanti Kamu menjadi pelupa, dan jangan tidur di pagi hari ya, nanti susah dapat rezeki".

Kata-kata yang diucapkan dari orang tua, saudara, teman, ataupun teman dekatku masih teringat di kepala seperti sebuah data flashdisk yang tidak akan pernah hilang kecuali dihapus. Tetapi, seakan-akan kata-kata itu menjadi terlupakan di awal bulan Januari 2020, mungkin karena mengalir di sungai.

Kebiasaan yang biasanya Ku lakukan setiap harinya dengan produktif, kini beda menjadi seseorang yang super mager jika kata millennial. Kata-kata malas yang keluar dari mulutku menjadi kebiasaan dalam dua pekan itu seperti "Ah malas, mager kok, ngapain sih, enak tidur, ndak mau ah", yang ku ucapkan menjadi kebiasaan buruk dan diriku menyadarinta tetapi enggan menjauhinya.

Dulunya Aku adalah seseorang yang menolak tidur di sore hari, kini terjebak dengan omong kosongku. Oleh karena itu, ada yang pernah mengatakan bahwa mulutmu adalah harimaumu. Berlarut-larut hariku, kini diriku mulai bernafsu untuk tidur di sore hari, entah karena godaan atau memang benar-benar penasaran.

Kegiatan pada akhir bulan Desember membuat jasmani dan rohaniku berkorban untuk kesuksesan acara sampai selesai yang hingga akhirnya berimbas buruk kepadaku. Pernah diriku mengatakan, "Jikalau Aku berjuang sendirian dan yang lain hanya santai, apakah tidak merugikan diriku sendiri. Toh, kan tidak ada subsidi dari siapapun hal yang diriku lakukan, jika sakit pasti akan dibiarkan seperti ikan yang sudah dimakan lalu dibuang".

Imbas dari kegiatan yang sangat ideal adalah diriku runtuh seperti gunung yang longsor pada waktu hujan. Diriku tak kuat mempertahankan pondasi tubuhku dan akhirnya tumbang dengan ketidak sengajaan. Di suatu hari waktu sakit, diriku mulai sering tidur sore hari dan pagi hari sehingga seperti kelelawar yang di malam harinya tidak tidur dan melaksanakan segala kegiatan tanpa merasa kantuk. Hal itu kulakukan berhari-hari tanpa ada henti entah mungkin bisa dikatakan setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun