Mohon tunggu...
Fachri Putra Perdana
Fachri Putra Perdana Mohon Tunggu... Mahasiswa

Perkenalkan nama saya fachri Putra Perdana , mahasiswa dari Universitas Binaniaga Indonesia. Saya tinggsl di kota Bogor, hobi saya beladiri

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Artikel UMKM Pedagang Basreng

16 Oktober 2025   20:56 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi 

ARTIKEL UMKM:

 BASRENG CIMOL CEPOT MAKNYUS IBU NUR  

OLEH:

 FACHRI PUTRA PERDANA  

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS, PROGRAM STUDI AKUNTANSI 

UNIVERSITAS BINANIAGA KOTA BOGOR

Basreng merupakan makanan ringan yang menjadi favorite masyarakat Indonesia yang memiliki sensasi sendiri seperti renyah, gurih dan pedas yang digemari oleh beberapa kalangan. Tingginya minat terhadap basreng ini membuat peluang besar untuk memulai usaha bisinis UMKM. Usaha ini dapat dimulai dengan modal relatif kecil, menjadikannya pilihan menarik bagi orang-orang yang ingin memulai usaha dengan modal terbatas dan bahan bahannya pun mudah di dapatkan. Menurut survey yang dilakukan oleh tokopedia, basreng menjadi makanan kekinian paling laris pada tahun 2022. Yang menjadikan alasan basreng digemari beberapa kalangan masyarakat adalah harganya yang terjangkau murah dan mudah ditemukan dimana saja.

Awal Mula Usaha  

  Usaha basreng ini dikelola oleh Ibu Nur, Ibu Nur ini memulai usahanya setelah covid 19 sekitar tahun 2022. Ibu Nur memulai usahanya dengan modal Rp. 1,000,000 -- Rp. 1,500,000, dimana ia membeli gerobak , tabung gas, kompor, dan bahan-bahan lainnya untuk memulai usahanya. Ibu Nur menjajakan dagangannya didepan Universitas Pakuan dari awal berdagang hingga saat ini. Target pasar Ibu Nur adalah mahasiswa dan mahasiswi Universitas Pakuan sebagai pembeli utamannya. Harga per basrengnya adalah RP. 1,000. Ibu Nur berjualan dari jam 09.00 WIB -- 19.00 WIB, per harinya Ibu Nur mendapatkan penghasilan sebesar Rp. 450,000 bila ramai jika dagangannya sedang sepi Ibu Nur hanya mendapatkan Rp. 300,000 perharinya

Kendala

   Meski dagangannya diminati banyak orang basreng Ibu Nur tidak lepas dari berbagai kendala. Kendala yang sering dialami oleh Ibu Nur adalah sepinya pembeli yang dimana dia harus membawa sisa dagangannya kembali, selain sepinya pembeli Ibu Nur juga harus menghadapi naik turunnya harga bahan-bahan seperti harga baso yang naik, harga bumbu naik seperti bumbu balado, barbeque, keju manis, gurih. Selain bumbu kadang harga gas pun ikut naik. Modal per hari Ibu Nur untuk berdagang adalah Rp. 300,00 bila harga bahan-bahan dan yang lainnya tidak naik, jika harga bahan-bahan dan yang lainnya naik modal per haripun bisa lebih besar. Persaingan antar pendagangpun tida bisa dihindari oleh Ibu Nur yang menjadikan hal tesebut kedalam kendala jualan Ibu Nur. Terlebih kurangnya variasi menu menjadikan kendala tambahan bagi usaha tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun