Mohon tunggu...
Fachri Fahrezy
Fachri Fahrezy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Dibuat untuk memenuhi tugas kuliah jurnalistik

NIM : 20107030080 MAHASISWA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Istilah "Punk" yang Mendunia

20 Maret 2021   09:15 Diperbarui: 20 Maret 2021   09:25 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dasar dari punk, kumparan.com

Sejak zaman dulu sewaktu kita belum lahir tepatnya sesudah atau saat Perang Dunia II kita kerap mendengar sebuah pemberontakan terhadap pemerintahan dunia, pemberontakan ini bukan semata-mata pemberontakan dari segi fisik atau langsung berseteru dengan aparat, tetapi melalui penolakan terhadap seluruh peraturan yang tidak sesuai dengan beberapa kelompok dan peraturan yang dinilai tidak menguntungkan bagi beberapa pihak sehingga ada yang dirugikan. Karena itulah terjadinya sebuah penciptaan terhadap sub-kultur yang menolak, sub-kultur ini tercipta di Inggris, mereka yang menentang kehidupan kerajaan yang dinilai yang cenderung memaksakan dan tidak memikirkan kehidupan rakyat kecil. Mereka adalah Public United Nothing Kingdom atau sering kita dengar sebagai PUNK.

Mereka menentang segalanya yang bertentangan tentang kehidupan rakyat kecil, bahkan dari cara mereka bergaya dan berpakaian memiliki makna, contohnya saja memakai sepatu boot yang artinya perlawanan terhadap penindas dan melambangkan kaum pekerja, lalu ada jaket kulit yang menentang cara berpakaian kaum bangsawan yang berpakaian serba mewah, lalu ada aksesori berupa paku dan rantai yang melambangkan identitas mereka sebagai anak PUNK dan perlambangan dari solidaritas, lalu ada rambut Mohawk yang sebagai penggambaran kaum indian yang diburu di Amerika dan wujud ekspresi perlawanan yang ekstream yang membuat mereka menjadi berbeda dari masyarakat biasa ataupun kaum elit bangsawan, lalu tato dan tindik yang menggambarkan penguasaan penuh terhadap tubuh mereka.

Lalu mereka menyorakkan penolakan yang dibawakan di dalam unjuk rasa dan sebuah lagu, seiring terciptanya lagu pemberontakan ini maka tercipta sebuah genre lagu dengan tema pemberontakan dan kehidupan mereka dan genre tersebut juga bernama PUNK dan juga memiliki bagian-bagian atau sub genre seperti punk rock , ska punk,dan pop punk. Kita mengenal legenda PUNK seperti The Clash dan Sex Pistols sebagai penggerak PUNK di Inggris lalu ada Ramones sebagai penggerak PUNK di  Amerika, di Indonesia sendiri kita mengenal Superman Is Dead lalu ada Marjinal dan ada Jeruji dan banyak lagi, mereka sebagai salah satu yang menyuarakan PUNK di Indonesia.

Dalam lagu bergenre PUNK ini sering kita temui sebuah lirik yang menolak dengan hukum yang diberlakukan oleh pemerintahan atau sebuah kritik terhadap peraturan tetapi seiring dengan perkembangan zaman para musisi PUNK menemukan variasi dalam bermusik sehingga menciptakan tema-tema lagu yang berada di luar sisi penolakan terhadap peraturan tersebut, hal itulah yang mendasari terciptanya sub genre dari PUNK, contohnya lagu PUNK yang bertemakan kehidupan pribadi kehidupan percintaan pengalaman pribadi dan lain-lain. Walaupun perkembangan itu terus terjadi mereka tidak melupakan sejarah dari PUNK itu sendiri, dasar dari PUNK dan keadaan yang terjadi dalam kehidupan di kalangan masyarakat saat ini.

the clash
the clash

Pada dasanya PUNK adalah sebuah gerakan yang melawan kemapanan tidak hanya lewat cara berpakaian dan lagu yang mereka ciptakan, mereka melawan melalui pemikiran dan cara pandang hidup. Dari cara pandang itu tentu sub kultur PUNK memiliki ideologi yang mendasari keberadaan mereka ideologi tersebut adalah anarkis yaitu kehidupan tanpa pemerintahan, lalu kesetaraan yang berarti semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama tidak dibedakan berdasarkan gender,kulit ataupun lainnya, lalu DIY atau Do It Yourself tau lakukan sendiri dalam bahasa indonesianya yang artinya mengusahakan sesuatu dengan cara sendiri atau membuatnya, lalu anti kemapanan yang berarti anti-mainstream atau menolak hal yang dominan di kalangan masyarakat, lalu ada counter culture yang berarti mencuri kemapanan dan menciptakan gaya sendiri.

Superman Is Dead
Superman Is Dead

Di Indonesia sendiri PUNK masuk dalam bentukan 4 elemen yaitu musik, gaya berpakaian, komunitas, dan pemikiran, dikabarkan arus masuknya PUNK ini terjadi di Indonesia pada tahun 80-an gelombang akhir pada tahun itu masyarakat belum bisa mencerna PUNK itu secara keseluruhan, masyarakat baru menjamahi beberapa elemen punk yaitu elemen fashion atau gaya berpakaian setidaknya butuh beberapa tahun untuk PUNK berhasil dicerna oleh masyarakat Indonesia, sebelum itu dalam beberapa pendapat jurnalis musik senior menuliskan bahwa sebelum PUNK menjadi bagian dari poros musik keras atau underground, Indonesia masih dikuasai oleh genre musik Trash Metal.

Dalama perkembangannya PUNK mendapati banyak kritikan bahkan terjadinya diskriminasi terhadap mereka yang menolak kemapanan tersebut , hal ini dimuat dalam film berjudul “ Bomb City” yang menceritakan seorang remaja PUNK yang dibunuh karena menyuarakan kebenaran dan mendapati diskriminasi, kisah di dalam film ini merupakan kisah nyata, banyak komentar yang terjadi karena peristiwa itu sehingga dijadikan sebuah film untuk mengenang remaja tersebut yang bernama Brian Deneke. Film ini mengharapkan agar tidak adanya diskriminasi lagi terhadap PUNK ataupun yang lainnya seperti ras dan kulit yang di miliki manusia lalu film ini juga menggambarkan bagaimana orang-orang yang memiliki segalanya menindas orang yang lemah, hal inilah yang membuat golongan PUNK semakin bersuara.

Intinya PUNK tersebut tercipta dari kesenjangan dan suara suara yang tidak didengar, mereka merangkak dari dasar sebuah lubang untuk menyuarakan keadilan, dan sama seperti masyarakat pada umumnya mereka juga berharap agar seluruh wujud dari ketidakadilan menghilang dari muka bumi ini, dan sehendaknya kita juga melakukan sebuah perubahan yang memicu hilangnya ketidakadilan sehingga kesetaraan dan toleransi terjadi, walaupun hanya tindakan kecil hal itu tentunya akan berbuah manis meskipun hanya di dalam diri dan perasaan kita. PUNK yang merupakan wujud penolakan bukan berarti bersifat negatif bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun