Mohon tunggu...
Faatihah Abwabarrizqi
Faatihah Abwabarrizqi Mohon Tunggu... Freelancer - faatihaha.com

penyuka hujan dan penggila nanas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

6 Alasan Kenapa Kamu Harus Berhenti Bersikap Nyinyir terhadap Drama Korea

12 Juli 2019   13:17 Diperbarui: 16 Juli 2019   21:30 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Do Kyungsoo atau D.O EXO dan Nam Ji Hyun dalam drama 100 Days My Prince.(100 Days My Prince) | entertainment.kompas.com

Jika ada pun pesan moral dan nilai edukasi, dipaparkan dengan sangat kasar dan tersurat di adegan ustad berceramah, guru BP atau orang tua yang ngomel-ngomel dengan durasi yang sedikit. Drakor dalam penayangannya kerap menyajikan fenomena kehidupan sehari-hari yang sedemikian rupa dimaksudkan untuk mengungkap keadaan negeri mereka sendiri, bagaimana korupsi, kolusi dan nepotisme terjadi di antara mereka sebagai kontrol sosial digambarkan oleh drama The K2, Healer, Player, bagaimana industri rumah sakit menjadi kehilangan arah oleh drama Doctors.

Ji Chang Wook (above left) and Song Yoon A (above right) have an uneasy alliance in The K2 while friends will not allow Ha Seok Jin and Park Ha Sun to chill out alone in Drinking Solo.PHOTO: STARHUB 
Ji Chang Wook (above left) and Song Yoon A (above right) have an uneasy alliance in The K2 while friends will not allow Ha Seok Jin and Park Ha Sun to chill out alone in Drinking Solo.PHOTO: STARHUB 

5. Kelebihan dari Episode yang Tidak Unlimited
Beberapa jumlah episode drama korea di antaranya di kisaran 12 - 60 episode. Tidak dalam jumlah ratusan membuat drama korea mudah untuk diunduh, disimpan dan ditonton ulang. Jumlah episode yang sedikit membuat pemirsa tidak kesulitan me-recall adegan-adegan dalam drama, mengingat kutipan-kutipan dan suasananya.

Jumlah episode yang terbatas juga memudahkan aktor dan aktris untuk menggarap project lainnya serta terbebas dari label pemirsa sebagai tokoh antagonis atau protagonis, memberi keleluasaan kepada mereka untuk mengeksplorasi beragam peran di judul-judul drama yang lain.

6. Karakter Artis dalam Industri Drama Korea
Korea Selatan sangat kritis terhadap public figure mereka, sehingga kebanyakan artis drama benar-benar totalitas dalam setiap project yang mereka kerjakan (orang Korea identik dengan kerja keras). Song Seung Heon mengaku menahan lapar dan mengambil kelas menari untuk memenuhi tuntutan peran, begitu pula banyak dari mereka yang melakukan hal serupa Seung Heon.

Jika artis sinetron dalam negeri mengambil kuliah di bidang bisnis dan manajemen untuk bekal saat sudah tak lagi tenar, banyak artis drama korea yang mengambil kuliah di bidang film, peran, drama, dan bahasa untuk memperdalam pengetahuan mereka.

Kenapa banyak penikmat drakor yang terkesan -menggemari- para pemeran dalam drama? 

Kebanyakan artis drakor benar-benar menjaga citra mereka sebagai figur publik yang dapat menjadi teladan, beberapa dari mereka tercatat sebagai duta pajak negeri gingseng, sebagai duta bahasa, ambassador sejarah dan budaya Korea, juga tak terhitung kegiatan amal dengan jumlah fantastis mereka jalankan baik sendiri maupun berkelompok, mereka tidak mengumbar kehidupan pribadi yang glamor, maupun kehidupan percintaan yang dramatis untuk menjadi trending topic.

Walau demikian mereka tetap santun dalam berinteraksi dengan fans dan pemirsa dari seluruh belahan dunia, baik dalam sesi fan meeting saat tour ke berbagai negara maupun saat menyapa penggemar melalui sosial media.

Sudah paham kenapa banyak penggemar Drama Korea di sekitar kita?

Saya sebagai penulis, awalnya merupakan bagian dari golongan kedua namun kini beralih menjadi bagian dari golongan pertama. Terlebih dahulu disclaimer dari saya bahwa tidak hanya drama Korea, saya juga menikmati western drama, drama Jepang, anime, sejumlah film produksi dalam negeri, banyak film bollywood dan tak terhitung lagi film dari berbagai negara dengan berbagai rating dan beragam genre.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun