Mohon tunggu...
Embun Pagi
Embun Pagi Mohon Tunggu... Lainnya - Mencoba Bahagia

Aku adalah aku, bukan kamu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beranikah PDIP Jatuhkan Sanksi untuk Puan?

21 September 2021   12:01 Diperbarui: 21 September 2021   12:06 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak ada angin tak ada hujan. Tiba-tiba, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengeluarkan pernyataan yang cukup keras. Dia mengatakan, PDIP akan memberi sanksi pada kader yang menyebutkan terlebih dahulu calon presiden dan calon wakil presiden, termasuk melalui relawan sebelum keputusan partai.

Banyak publik menilai, teguran Hasto itu ditujukan pada Ganjar. Masifnya dukungan dari relawan yang menginginkan Ganjar maju sebagai Capres 2024 akhir-akhir ini, menjadi penyebab munculnya pernyataan itu. Ganjar disebut-sebut sebagai kader PDIP yang ngebet banget jadi presiden meskipun belum ada lampu hijau dari partai.

Kok bisa ya. Padahal salah besar kalau menganggap teguran Hasto itu untuk Ganjar. Karena sampai detik ini, belum ada satupun pernyataan resmi dari Ganjar yang menegaskan ia ingin maju sebagai Capres di 2024 nanti. Jangankan ngomong capres, ditanya soal banyaknya dukungan relawan saja, dia ogah menjawab. "Aku tak ngurusi Covid-19 saja". Begitu selalu yang dikatakannya ketika ditanya awak media.

Justru yang gerak-geriknya sudah ketara saat ini adalah Puan Maharani. Ketua DPP PDIP sekaligus putri mahkota Megawati Soekarnoputri. Tidak lagi bergerak dalam senyap. Langkah politik Puan demi pencalonan 2024 bahkan sudah terang-terangan.

Buktinya, di sepanjang mata memandang. Ada baliho Puan di jalan. Baliho-baliho bergambar Puan yang begitu cantik dengan senyum manisnya itu, adalah bukti Puan melawan partainya sendiri. Pede maju sebagai calon sebelum direstui Megawati.

Meski dia bisa saja berkelit, pemasangan baliho itu bukan atas perintah atau kemauan saya kok. Jadi kenapa saya disalahkan? Orang waras juga paham, kalau semua itu memang disiapkan. Toh kalau bukan perintahnya, kenapa sampai saat ini baliho-baliho itu masih berdiri tegap di jalanan. Tak ada secuilpun pernyataan sikap dari Puan untuk menurunkan. Dia bahkan terkesan senang, melihat wajah ayunya terpampang di jalaann.

Publik tidak bisa dibohongi, dengan semua retorika para elit PDIP yang berada di bawah ketiak Puan Maharani. Rakyat paham, kalau semuanya itu murni gerakan yang dimobilisasi.

Apalagi, media sosial dan media mainstream sudah ramai membahas soal bocornya chating group whatsapp PDIP terkait perintah pemasangan baliho itu. Dalam chatting itu, pembahasan pemasangan baliho adalah keputusan rapat sejumlah elit PDIP. Ada Puan di sana. Dia ikut membahas soal pemasangan baliho yang terkenal dengan slogan Kepak Sayap Ayam, eh Kepak Sayap Kebhinnekaan.

Nggak percaya? Coba baca ulasan ini. https://kabarbesuki.pikiran-rakyat.com/berita/pr-192089645/beredar-grup-chat-whatsapp-pdip-soal-puan-maharani-pemimpin-itu-bukan-di-sosmed-tapi-harus-ada-di-baliho?page=2.

Meskipun sindiran terus diberikan, Puan tak bergeming. Bukannya malu, balihonya justru tambah banyak. Tak hanya di perkotaan. Jalan kampung saja sudah di pasang. Sampai ada yang buat lagu lho. Naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali. Kiri kanan, ku lihat saja, banyak baliho Puan di sana. Hahaha...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun