Mohon tunggu...
Eyok Elabrorii
Eyok Elabrorii Mohon Tunggu... Penulis - penulis fiksi

Penulis yang mencintai blues dan air mineral.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yagami Mencintai Bintang Film Biru

4 Agustus 2020   21:56 Diperbarui: 4 Agustus 2020   22:00 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Pablo Picasso

"Yatta. Sakura-san di atas panggung itu, Kimoto-kun. Lihatlah!" Yagami berteriak di antara teriakan penggemar-penggemar lainnya yang sibuk direkam oleh Kimoto ketika Sakura memasuki panggung. Sakura mengenakan gaun malam. Dia terlihat sangat anggun. Setiap apa yang diucapkan olehnya tidak dapat lepas dari perhatian Yagami. Bahkan hasratnya juga meledak-ledak malam itu (dia mulai berpikir jauh dan dalam. Sejauh harapan pernikahan, sedalam kamar pengantin).

Selepas acara, Yagami tidak sempat mengambil poto berdua dengan Sakura, juga bahkan tidak dapat bertatap-tatapan seperti yang selalu diharapkannya. Dia pulang dengan kepuasan yang hampir. Perasaannya malam itu seperti menerima tamu ketika menonton film Sakura, -dia harus segera menghentikan klimaks sebelum dingin menyesap lembab, dan hangat menyesap uap-. Malam ini dia harus tidur dengan perasaan itu.

***

Dan Yagami sangat kaget, pagi-pagi sekali dibukanya sebuah pesan dari Kimoto yang dikirim semalam, "Mosimosi, Yagami-kun. Lihatlah komentar Sakura dalam videomu yang aku unggah semalam," tulisnya. Yagami cepat-cepat mengecek akun Kimoto, "Saya ingin berterimakasih kepada Yagami-kun. Bahkan jika bisa, saya ingin bertemu dengannya," demikian komentar Sakura. Pipi Yagami memerah, nafasnya tak teratur, dan suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat kemudian hidungnya mimisan. Dia sangat gerogi mengetahui hal itu.

Kebahagiaannya belum saja selesai, dari balik pintu seseorang membunyikan bel. Dia cepat-cepat mengambil tisu di meja belajar untuk mengelap mimisannya. "Sebentar," dia membuka pintu. Di depan rumahnya telah berdiri Kimoto dan Sakura. Matanya tidak memercayai apa yang sedang dilihatnya. "Sakura-san, Masuklah. Sepertinya Yagami-kun terlalu gugup," Kimoto mendahului Yagami bicara.

Mereka bertiga ber-tatami di ruang tengah. Sakura menunduk, Kimoto sumringah, dan Yagami masih gugup. "Begini, Yagami-kun. Sebelum ke sini, Sakura-san bercerita kepadaku," Kimoto mulai bicara dengan Yagami yang masih dengan wajah tololnya, "Sakura-san sudah memutuskan untuk tidak bekerja di majalah dan membintangi film dewasa. 

Dia benar-benar berpindah memerankan film drama saja," Kimoto berdiri, "Sakura-san, kau mau minum?" Sakura hanya diam dan mengangguk, "Nah, Yagami-kun. Bagaimana pendapatmu?" Kimoto membuka lemari es dan mengambil tiga botol sake, "Ah, bagus," Yagami bicara dengan gugup. "Hei, mau tahu lanjutan ceritanya tidak? Mulailah bersikap biasa agar aku semangat menceritakannya," Kimoto duduk lagi dan Yagami mengangguk dengan tawanya yang tidak begitu lega, "Hai.." Jawabnya.

"Sakura-san juga ingin menikah," Kimoto melanjutkan cerita. Yagami tersedak. Sake yang sedang diteguknya tidak berhasil melewati kerongkongan dengan sempurna. Lanjutan cerita itu juga menghentikan bayangannya tentang sebuah adegan film biru milik Sakura yang latarnya sangat mirip dengan keadaan mereka saat ini, di mana Sakura malu-malu, temannya yang mabuk, dan dia yang berhasrat kepada Sakura. "Ah, bagus." Jawab Yagami lagi, menyembunyikan keresahannya bahwa tidak lama lagi harapannya untuk hidup bersama Sakura benar-benar akan terhapus." 

Tapi Sakura-san belum menemukan orang yang tepat," Kimoto melanjutkan. "Dia ingin mengenalmu, dan aku tahu kau juga ingin mengenalnya. Siapa tahu nanti kalian dapat menikah," Ucap Kimoto enteng.

Sekarang Yagami ingin sekali tersedak, tapi dia belum minum, membuatnya hanya batuk tak karu-karuan. "Mereka pasti bercanda," Ucapnya dalam hati.

"Kamu mau?" Desak Kimoto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun