Bagi yang tinggal di Jakarta, berinteraksi dengan kereta api atau lazim dikenal dengan KRL menjadi suatu hal yang wajib, ditengah pembangunan Jakarta yang semakin massif , gedung ataupun apartemen mulai merambah daerah pinggiran maka menggunakan moda transportasi missal menjadi suatu keharusan.
Saat ini  KRL yang ada setiap jam-jam kerja selalu dipadati oleh penumpang yang tinggal disekitaran Bogor, Tangerang, Depok dan Bekasi. Mereka menggunakan KRL untuk berangkat ke tempat kerja. Pergi pagi dan pulang sore hari.
Maraknya pembangunan disekitar jalur KRL juga semakin meningkat, lihat saja bagaimana tumbuhnya pembangunan apartemen di sekitar jalur KRL sepanjang Bogor dan Bekasi. Tentu saja secara tidak langsung calon pengguni apartemen atau gedung baru tersebut membidik KRL sebagai moda transportasi harian.
Saat ini pada jam-jam sibuk, jumlah rangkaian KRL yang ada berkisar antara 8 -- 10 rangkaian. Dengan mayoritas masih berkisar 8 rangkaian. Dengan fakta peningkatan jumlah penumpang KRL ini sudah harus menjadi perhatian untuk pertimbangan peningkatan Jumlah rangkaian KRL menjadi lebih dari 12 rangkaian. Mengapa hal ini harus dilakukan tentunya berkaitan dengan kenyamanan penumpang yang ada didalam KRL.
Kendala ini sebenarnya pernah dijawab oleh pihak KRL bahwa tidak semua Peron di stasiun memiliki panjang sepanjang 12 atau lebih rangkaian. Dan beberapa berseberangan dengan lintasan jalur lalu lintas.
Melihat hal tersebut, ada pilihan untuk peningkatan perjalanan kereta, namun rupanya untuk menambah/meningkatkan jumlah KRL yang akan melintas juga tidak gampang karena berkaitan dengan pengaturan jadwal dengan kereta api jarak jauh dan sebagainya.
Namun kiranya hal ini menjadi pertimbangan bahwa KRL saat ini menjadi pilihan moda transportasi massal yang nyaman dan cepat sehingga diperkirakan dengan peningkatan pengguna baru KRL di masa mendatang sudah selayaknya menjadi perhatian untuk lebih memberikan kenyamanan kepada penumpang dan tetap menjadi pilihan transportasi yang nyaman.