Kalau kita ingat-ingat lagi mungkin Abraham menjawab pertanyaan Ishak seperti itu karena dia yakin tidak akan mungkin Tuhan benar-benar meminta anak yang dikasihnya itu sebagai korban bakaran bagi Tuhan karena dia tahu kalau dari anaknya Abraham dengan si Sarah inilah yang akan menjadi bangsa yang besar, dan juga dari keturunannya lah akan bertambah banyak sesuai yang Tuhan janjikan kepada Abraham.
Karena kalau saja benar-benar Tuhan menginginkan Ishak untuk menjadi korban bakaran, maka janji yang Tuhan berikan tidak akan tergenapi, karena anak janji sudah tiada, maka tidak akan ada yang namanya keturunan Abraham jikalau Ishak yang akan benar-benar menjadi korban persembahan untuk Tuhan.
Mungkin sebagian orang akan bertanya memangnya keturunan Abraham hanya Ishak? Bukankah ada Ismael? Iya benar, Ismael memang masih keturunan Abraham tetapi kepada anak janji (Ishak) itulah yang akan menjadi bangsa yang besar dan keturunannya tidak akan terhitung jumlahnya. Berbeda halnya kepada Ismael, Tuhan hanya memberikan keturunannya yang sangat banyak tetapi tidak ada Tuhan katakan bahwa Ismael akan menjadi bangsa yang besar. Itulah mengapa Tuhan tidak benar-benar menginginkan Ishak yang jadi korban kebakaran karena Tuhan hanya mau lihat seperti apa Iman Abraham ini dan sangat mungkin Tuhan mau tahu apakah Abraham lebih mendengar apa maunya Tuhan dibandingkan harus merelakan anaknya yang dikasihinya itu.
Kesimpulan untuk hari ini: Hendaklah kita tetap kita mempunyai iman kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh dan percaya dan dengan begitu Tuhan akan memberikan (menyediakan) lebih dari apa yang ada diluar Fikiran kita. Sebab itu kita juga adalah keturunan Abraham, Amen.