Mohon tunggu...
EWIL M. WOLOIN
EWIL M. WOLOIN Mohon Tunggu... PENULIS ARTIKEL LEPAS

www.ewilmwoloin.link || penulis : rm.id, kumparan.com, indonesiana.id

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Belajar Manajemen Keuangan dari Squid Game: Jangan Sampai Hidupmu Jadi Permainan Bertahan Hidup!

9 Februari 2025   07:35 Diperbarui: 9 Februari 2025   07:35 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Uang Layak Edar dan Uang Baru. (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Pelajaran Finansial dari Squid Game: Jangan Sampai Jatuh ke Jurang yang Sama!
Dari Squid Game, kita bisa belajar beberapa hal penting soal keuangan:

1. Jangan tergoda skema "cepat kaya"
Di dunia nyata, banyak skema investasi bodong yang menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat, padahal ujung-ujungnya malah merugikan. Mau investasi? Riset dulu!

2. Utang itu boleh, tapi harus dikelola
Pahami perbedaan utang baik (seperti KPR atau modal usaha) dan utang buruk (pinjol ilegal atau kredit konsumtif). Jangan sampai utang malah bikin hidup makin berat.

3. Dana darurat itu wajib
Jangan sampai kamu terpaksa pinjam uang gara-gara nggak punya tabungan darurat. Idealnya, kamu harus punya minimal 3-6 bulan pengeluaran sebagai backup keuangan.

4. Jangan terjebak gaya hidup konsumtif
Jangan beli sesuatu cuma buat "gaya-gayaan." Pastikan setiap pengeluaran punya tujuan yang jelas dan nggak bikin keuanganmu makin berantakan.

Cara Mengelola Utang dengan Baik: Jangan Sampai Tercekik!
Utang itu nggak selalu buruk, asal kamu tahu cara mengelolanya dengan bijak. Salah satu langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat skala prioritas, dengan mengutamakan pembayaran utang yang memiliki bunga tinggi lebih dulu agar tidak semakin membebani keuangan.

Selain itu, hindari berutang untuk hal konsumtif, seperti belanja barang mewah atau sekadar mengikuti tren. Sebaliknya, gunakan utang untuk hal yang produktif, seperti modal usaha atau pendidikan, yang bisa memberikan manfaat jangka panjang.

Kemudian, penting juga untuk menerapkan rasio utang yang sehat, yaitu tidak membiarkan cicilan utang melebihi 30% dari penghasilan bulananmu. Jika utang terlalu besar dibandingkan dengan pemasukan, kamu bisa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pokok lainnya.

Terakhir, hindari praktik gali lubang tutup lubang, yaitu membayar utang dengan berutang lagi, terutama dari pinjaman online ilegal yang biasanya memiliki bunga mencekik. Dengan manajemen utang yang baik, kamu bisa tetap menjaga stabilitas finansial tanpa harus terjebak dalam masalah keuangan yang berkepanjangan.

Tips Mengambil Pinjaman yang Aman: Waspada Pinjol Ilegal!
Kalau memang butuh pinjaman, pastikan kamu memilih yang legal dan diawasi oleh OJK agar terhindar dari risiko penipuan atau bunga mencekik. Salah satu langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengecek legalitasnya, pastikan penyedia pinjaman sudah terdaftar di OJK, seperti Tunaiku dari Amar Bank, yang transparan dan aman.

Selain itu, jangan asal klik "setuju" saat mengajukan pinjaman tanpa membaca syarat dan ketentuan secara detail. Perhatikan bunga, tenor pinjaman, serta denda keterlambatan, agar kamu tidak kaget dengan biaya tambahan yang tersembunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun