Banyak fitur mobil listrik hari ini terasa canggih padahal sudah pernah ada di masa lalu. Ini bukan soal teknologi semata, tapi soal bagaimana kita melihat ulang dunia.
"Ah, mobil listrik itu masa depan,"Â kata seorang teman sambil menunjuk Tesla yang melintas.
Saya hanya tersenyum. Sebagian dalam hati saya setuju, tapi sebagian lagi justru teringat pada mobil-mobil tua yang pernah saya lihat dalam dokumenter sejarah.Â
Anehnya, beberapa fitur mobil listrik yang disebut "canggih" hari ini... terasa familiar. Seperti pernah ada, meski dibungkus lebih ramping dan bersinar.
Ini Bukan Cuma Soal Inovasi Teknologi
Mobil listrik memang fenomena. Ia seperti simbol dari kesadaran baru: tentang lingkungan, efisiensi energi, dan gaya hidup modern.
Tapi jika kita berhenti sejenak dan benar-benar melihat, ada ironi kecil yang menggelitik:
Banyak hal yang hari ini terasa baru... ternyata sudah pernah ada. Hanya saja, dulu mereka belum punya panggung.
Regenerative Braking: Fitur Reinkarnasi
Pengereman regeneratif terdengar futuristik. Kita bisa mengisi ulang baterai hanya dengan menekan rem. Tapi fitur ini sebenarnya bukan penemuan dekade terakhir.
Pada 1967, sebuah mobil konsep bernama AMC Amitron sudah menggunakan sistem ini. Mobil kecil itu tak pernah diproduksi massal, tapi jejak teknologinya kini bangkit kembali.Â
Bedanya, sekarang kita menyebutnya revolusioner. Padahal... ia hanya bangkit dari tidur panjang.
Teknologi bukan hanya tentang menemukan sesuatu yang baru, tapi juga tentang kapan dunia siap untuk menerimanya.