"Kamu bilang jam 7, kok kamu baru nyampe setengah 8?"
"Lah, maksudku tadi jam 7 malam sayang, bukan pagi."
Dan dari situ, percakapan yang tadinya hanya tentang waktu berubah jadi perdebatan kecil dengan emosi naik-turun yang berujung... ketawa bareng sambil saling ngambek pura-pura.
Kalau kamu pernah pacaran, hampir pasti kamu pernah ada di titik ini: salah paham receh yang berujung drama kecil, lalu ditutup dengan ledekan, pelukan, atau minimal... emot marah dengan love di belakangnya.
Tapi kenapa ya, hal kayak gini sering kejadian? Dan kenapa bisa lucu tapi juga menyebalkan?
Salah Paham: Bumbu Rasa dalam Hubungan
Salah paham dalam hubungan itu kayak garam di masakan. Sedikit aja bisa bikin rasa makin kaya. Tapi kalau kebanyakan? Ya jelas asin, bikin enek.
Komunikasi dalam hubungan romantis tuh sebenarnya medan ranjau yang kita tapaki dengan mata agak burem. Karena beda kepala, beda logika, beda latar belakang. Kita ngomong A, dia dengarnya AB atau bahkan Z.
Contoh sederhana?
"Kamu nggak bales chat aku dari tadi."
Di pikiran kita, itu cuma ungkapan kangen. Tapi di telinga dia, itu bisa terdengar kayak tuduhan: "Kamu nggak peduli ya sama aku?"