"Rumah Mashrabiya" yang terletak di desa Arab Palestina Beit Safafa antara Yerusalem dan Bethlehem. Rumah ini dirancang sebagai penafsiran ulang kontemporer dari elemen tradisional arsitektur venakular Arab, sekaligus memberikan solusi baru dan imajinatif untuk mengubah lanskap sosial dan budaya desa di ambang era urbanisasi.
Prinsip teras dan dinding sebagai tiang, salah satu fitur paling khas dari lanskap Arab tradisional, diadopsi untuk plot bangunan miring yang curam, membentuk 'tanah lanskap' yang memang berpenghuni di Yerusalem.Â
Ruang bawah tanah itu sendiri diukir di lereng bukit membentuk platform berlapis batu besar seperti dek dengan halaman cekung sebagai sumur cahaya. Dek ini menampung bengkel, studio dan galeri dan oleh karena itu memisahkan fungsi kerja dan ruang publik. Di sisi belakang plot, platform ini terlipat menjadi dinding penahan berlapis batu yang  dapat menampung beberapa apartemen.
Tanah berlanskap membentuk panggung tempat bangunan itu sendiri berdiri. Beratnya tanah dikontraskan dengan ringannya struktur vertikal.Â
Efek mengambang dicapai melalui interpretasi kreatif dari "Mashrabiya" Arab, layar jendela berkisi yang secara tradisional membentuk ambang batas antara ruang pribadi dan Ruang tamu. Di sini, layar kayu diimajinasikan kembali dalam bentuk selubung batu berskala besar yang mengelilingi bangunan, memadukan motif "Mashrabiya" dengan batu.Â
Efek semi-transparan khasnya dengan memposisikan batu sedikit terpisah, dengan jarak yang tidak teratur, menciptakan efek ringan dan keropos. Selubung batu yang dihasilkan secara struktural dipisahkan oleh celah sempit dari bangunan apartemen yang sebenarnya berada di belakang. Penataan pintu lubang kecil dan besar yang menyenangkan memberikan pemandangan dari interior ke lanskap sambil menjaga privasi mereka dengan hati-hati.
Konsep ruang outdoor di dalam dan di sekitar rumah sama-sama berada pada ciri khas yang terhadap pada elemen tradisional Arab sambil menekankan pada bagian formal dan material kontemporer.Â
Halaman yang ditinggikan antara dinding penahan belakang dan "The Mashrabiya" mengingatkan pada hosh tradisional sedangkan "Mashrabiya" di bagian atas bangunan menjadi 'dinding taman' untuk taman di atas atap mengikuti motif 'Bustan' yang tertutup , taman sebagai tempat terlindung ketenangan dan privasi.
Di luar referensi formal untuk tradisi vernakular Arab, bangunan tersebut mengembangkan dan menguji konsep yang dapat membantu menginformasikan keberlanjutan sambil mempertahankan kesinambungan budaya sejarah. Dengan cara ini "Mashrabiya" tidak hanya ambang tradisional antara ruang publik dan pribadi tetapi juga menyediakan elemen kontrol iklim.Â