Mohon tunggu...
Evin
Evin Mohon Tunggu... Nulis-Nulis

Tertarik pada konten yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siap Menyambut Ritual Tahunan Mudik Lebaran

24 Maret 2025   16:34 Diperbarui: 24 Maret 2025   16:34 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Liputan6.com

Kamu yang udah mulai sibuk ngitung hari, ngecek tiket, atau mungkin masih bingung mau bawa oleh-oleh apa buat keluarga di kampung halaman?  Yap, sebentar lagi kita bakal masuk fase tahunan yang sakral bagi sebagian besar orang Indonesia, Mudik Lebaran!

Kalau di luar negeri ada Thanksgiving atau Christmas, di Indonesia punya mudik. Bedanya, kalau di sana fokusnya pada makan kalkun atau tukar kado, di sini fokusnya pada macet, ketemu saudara jauh, dan tentu saja... ketagihan makan opor ayam!

Mudik itu bukan hanya soal Pulang Kampung, tapi sebuah tradisi yang mungkin aja sudah melekat di DNA.

Mudik itu kayak final boss dari semua perjalanan. Bukan cuma sekadar pulang, tapi ada ritual khusus yang harus dilalui. Mulai dari:

Perang Tiket -- Entah itu pesawat, kereta, atau bus, berebut tiket itu kayak Hunger Games. Siapa cepat, dia dapat. Siapa lambat, siap-siap naik truk sayur.

Packing Ala Last Minute -- Meski udah direncanakan dari jauh-jauh hari, pasti ada aja yang keinget pas H-1. "Eh, baju batikku mana ya?"

Silaturahmi Marathon -- Datang ke rumah satu keluarga, langsung dapat job berikutnya: "Nanti mampir ke rumah om di ujung desa ya!"

Tapi, di balik semua chaos-nya, mudik tuh bikin hati hangat. Karena di sanalah kita kembali ke origin story kita, tempat di mana semua kenangan masa kecil tersimpan.

Nah, biar mudikmu gak berakhir kayak berantakan, yuk kita bahas step-stepnya!

1. Transportasi: Pilih yang Paling Survivable

Mau naik apa? Pesawat? Kereta? Motor? Atau malah nebeng truk pick-up?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun