Pada hari Selasa, 30 April 2024 telah dilaksanakannya Focus Group Discussion (FGD) bertempat di aula meeting room Hotel Grand Samota, Sumbawa. Dalam rangka pengelolaan dan pengawasan sumber daya perikanan dan kelautan serta kawasan konservasi di Kabupaten Sumbawa, Pemerintah Kabupaten Sumbawa melakukan kerjasama dengan Wildlife Conservation Society (WCS) yang bertujuan untuk mendorong peran strategis pemerintah Desa dalam pengelolaan kawasan konservasi yang bertemakan "Peran Pemerintah Desa Dalam Mendukung Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan dan Perikanan Berkelanjutan".
Pada FGD tersebut dihadiri oleh Bappeda, Dinas PMD, Dislutkan, Disporapar, BKAD, Kabag Hukum Setda, Akademisi Fakultas Hukum Universitas Mataram (Prof. Muh. Risnain), Kepala Desa, Pokmaswas, Yayasan Bentang dan WCS.
Acara pertama adalah pembukaan oleh Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa yang diwakili oleh Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam yaitu Bapak Iwan Setiawan menyampaikan mengenai "Arah Kebijakan Pengelolaan Perikanan dan Kawasan Konservasi di Kabupaten Sumbawa". Menurut Kabid PSDA tersebut bahwa "Konservasi perairan dan perikanan ini tidak terlepas dari tujuan 14 Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu ekosistem lautan. Oleh karena itu, mari kita semua menjaga ekosistem lautan kita dengan baik agar dapat terus berkelanjutan dan juga nanti kami akan mencoba membahas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2025-2045 yang berkaitan dengan pembinaan masyarakat terhadap konservasi perairan".
Pada kesempatan itu, WCS memberikan apresiasi berupa sebuah penghargaan kepada desa pesisir yang peduli lingkungan dan penghargaan itu diberikan kepada Desa Labuhan Sangoro dan Desa Batu Bangka.
