Mohon tunggu...
Evi Erlinda
Evi Erlinda Mohon Tunggu...

Menetap di Baton Rouge, USA.\r\nBekerja di Our Lady of the Lake Regional Medical Center. Hospital.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tak Ada Ujian Nasional (UN) di Amerika Serikat

9 April 2016   04:13 Diperbarui: 9 April 2016   14:18 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk jalur umum, keempat universitas yang dilamar oleh anak saya menerima dengan beasiswa berupa bebas SPP dan uang saku sekitar AS$ 6 ribu (Rp 78 juta) sampai AS$8 ribu (Rp 104 juta) pertahun. Tentu yang dia pilih yang sesuai dengan keinginannya.

Ada beberapa teman anak saya dapat beasiswa bebas SPP, uang saku AS$ 1 ribu (Rp 13 juta) sebulan dan bebas uang asrama plus gratis uang makan tiga kali sehari. Jenis jenis beasiswa (spp, uang saku , gratis asrama atau gratis makan) sangat tergantung dengan universitas yang dituju (apakah universitas TOP atau biasa biasa saja). Untuk masuk universitas TOP tentu saja nilai Rapor, ACT/SAT dan prestasi non-akademik harus TOP pula.

Jika Nilai Rapor dan ACT Rendah ?

Di Amerika, siswa yang nilai rapor dan ACT rendah tidak berarti “the end of life,” akhir dari kehidupan. Banyak college, tepatnya “community college” yang syarat masuknya cuma “tidak buta huruf” alias asal bisa baca dan tulis. Syarat lain adalah usia di atas 18 tahun.

Anda kenal dengan Steve Job ? Rasa rasanya kehidupan moderen yang serba digital dan serba wireless tak bisa dipisahkan dari orang ini. Apple, iPhone, smartphone adalah kata kunci yang berkaitan dengan Steve Job. Beliau kuliah di “Community College” yang syarat masuknya adalah : TIDAK BUTA HURUF.

Bagi mahasiswa yang bukan sekaliber Steve Job, impiannya meneruskan ke perguruan tinggi bergengsi, termasuk ke Harvard University juga bisa. Presiden Obama adalah contohnya, beliau mulai kuliah di College kecil, nilainya bagus, kemudian bisa transfer ke Columbia University (New York). Di New York nilainya juga bagus, akhirnya beliau bisa masuk ke Harvard University (universitas TOP dunia).

Terakhir, Di Amerika Serikat, nasib siswa tidak ditentukan oleh hasil ujian nasional atau nilai rapor atau masuk PTN Top. Tapi banyak jalan untuk menggapai sukses, terbukti sudah ditempuh oleh orang sekaliber Steve Job dan Presiden Obama. Artinya tak satu jalan ke Roma !

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun