[caption caption="Kelakuan anak saya ketika SMA. Bisa nebak yang mana anak saya? (Dokumentasi pribadi)."][/caption]Mungkin anda terkejut, ternyata di Amerika Serikat TAK ADA Ujian Nasional (UN). Kemudian anda bertanya, bagaimana menentukan kelulusannya? Jawabnya, cukup pakai nilai rapor. Itu terjadi untuk tingkat pendidikan di SD, SMP dan SMA. Pada kesempatan ini saya hanya akan bicara untuk siswa SMA saja, mengingat pentingnya SMA sebagai tonggak masa depan siswa.
SMA di Amerika ada 4 kelas: freshman, sophomore, junior dan senior. Untuk lulus, siswa harus menyelesaikan sekitar 24 kredit (setiap pelajaran ada kreditnya setengah, kebanyakannya satu). Jumlah kredit dan pelajaran tergantung pada tujuan siswa, apakah mau meneruskan ke perguruan tinggi atau mau bekerja. Kalau yang mau bekerja setelah tamat SMA, siswa bisa minta disalurkan ke tempat tempat magang saat kelas 4 (senior), setelah mengikuti mata pelajaran tertentu (komputer, otomotif, kuliner dan sebagainya). Bagaimana yang mau masuk perguruan tinggi?
Tidak Ada Ujian Masuk PTN
Selain tak ada ujian nasional, juga tak ada ujian masuk perguruan tinggi negeri atau swasta (PTN/PTS). Loh, kok aneh? Waktu “junior” (kelas 3) siswa bisa mengajukan “permohonan” masuk ke PTN/PTS melalui jalur bakat (musik, olahraga dan bakat bakat lain yang ditentukan sekolah) dan atau melalui jalur umum.
Siswa yang melalui jalur bakat akan ditanya oleh sekolah, dia punya nilai rapor dan rekomendasi kepala sekolah akan dikirim ke universitas mana saja . Siswa boleh pilih 4 univesitas. Pada saat naik kelas 4 (senior) si siswa sudah tahu, dia diterima di universitas mana, dan beasiswa apa yang akan diterima saat kuliah.
Untuk yang melalui jalur umum, agak beda sedikit, yaitu siswa “diwajibkan” ikut tes ACT (American College Testing) atau SAT (Scholastic Assessment Test). Boleh salah satu atau dua dua. Kalau dua dua, boleh pilih skor yang paling bagus. Kemudian siswa minta sekolah mengirimkan nilai rapor ke alamat empat universitas yang dia pilih. Sama dengan jalur bakat, waktu kelas 4 (senior), siswa sudah tahu perguruan mana yang menerimanya dan apakah dapat beasiswa atau bayar penuh.
[caption caption="ACT atau SAT adalah tes memprediksi kemampuan akademik siswa, salah satu pertimbangan untuk masuk perguruan tinggi di Amerika (sumber: pbs.org, 2016)"]

Beda dengan UN atau Tes masuk PTN secara nasional di tanah air yang hanya sekali dalam setahun (periode tertentu dalams etahun). Tes ACT/SAT boleh diikuti oleh siswa sebanyak 7 kali dalam setahun. Siswa memilih nilai tertinggi untuk dilampirkan saat melamar masuk ke PTN/PTS.
Kasus Anak Saya
Anak saya melamar masuk ke perguruan tinggi melalui dua jalur, baik melalui jalur bakat maupun jalur umum. Kenapa anak saya bisa melalui jalur bakat ? silahkan baca tulisan saya sebelumnya yang berjudul : Bagaimana Amerika “Melahirkan” Musisi Beken Tingkat Dunia?
Untuk jalur bakat, anak saya diterima oleh satu universitas dengan beasiswa berupa bebas SPP dan uang saku sebesar AS$5 ribu (Rp65 juta) pertahun. Tiga universitas lain hanya membebaskan SPP.