Mohon tunggu...
Evelyn Telaumbanua
Evelyn Telaumbanua Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menyukai penulisan-penulisan yang bersifat informatif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menunda Pernikahan, Bagian Kebebasan Menemukan Diri & Persiapan yang Lebih Siap

11 Februari 2024   23:28 Diperbarui: 11 Februari 2024   23:31 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menunda Pernikahan, Bagian Kebebasan Menemukan Diri & Persiapan yang Lebih Siap | gramedia.com

Memutuskan untuk menunda pernikahan hingga merasa benar-benar siap adalah pilihan yang sangat pribadi dan bisa sangat bijaksana tergantung pada kondisi dan tujuan hidupmu. Tidak ada jawaban yang benar atau salah terkait kapan seseorang harus menikah. Setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Berikut beberapa keuntungan menunda menikah dari perspektif pengembangan diri dan cara menjawab pertanyaan sensitif tentang pernikahan.

Keuntungan Menunda Menikah

Kesempatan untuk Mengenal Diri Sendiri Lebih Dalam

Menunda pernikahan bukanlah tentang menolak komitmen, melainkan sebuah kesempatan emas untuk benar-benar mengenal diri sendiri lebih dalam. Dalam periode ini, kamu diberi ruang untuk mengeksplorasi apa saja yang benar-benar kamu inginkan dalam hidup, termasuk memahami tipe partner yang paling cocok denganmu. Tanpa terburu-buru, kamu memiliki kebebasan untuk mempertimbangkan setiap aspek kehidupan berpasangan yang kamu anggap penting.

Waktu ini juga merupakan kesempatan untuk bereksperimen dengan berbagai aspek kehidupan. Baik itu terkait karier, hobi, ataupun gaya hidup, kamu memiliki kesempatan untuk mencoba hal-hal baru yang mungkin belum pernah kamu pikirkan sebelumnya. Dengan menunda pernikahan, kamu memiliki ruang yang luas untuk melakukan kesalahan dan belajar darinya. Proses ini penting karena membantu dalam pembentukan karakter dan pemahaman diri yang lebih matang.

Lebih jauh, periode menunda pernikahan memungkinkanmu untuk tumbuh tanpa memberikan dampak signifikan pada orang lain. Kamu bisa fokus pada pengembangan diri tanpa harus khawatir akan bagaimana keputusanmu mempengaruhi pasangan. Ini bukan hanya tentang menjadi egois, tapi lebih kepada membangun fondasi yang kokoh untuk diri sendiri. Dengan demikian, ketika waktunya tiba untuk kamu memutuskan untuk menikah, kamu sudah siap lahir dan batin, tidak hanya untuk menjalani kehidupan bersama, tapi juga untuk menjadi partner yang mendukung dan memahami.

Pengembangan Karier

Tanpa komitmen pernikahan, kamu diberikan sebuah keleluasaan yang signifikan untuk bisa fokus penuh pada pengembangan karier atau pendidikanmu. Ini adalah kesempatan emas untuk mengejar cita-cita dan tujuan profesional tanpa adanya distraksi atau kebutuhan untuk mengkompromikan ambisi demi memenuhi tanggung jawab rumah tangga. Kamu memiliki kebebasan untuk menyusun prioritas hidupmu sendiri, menentukan arah karier, atau bahkan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.

Fleksibilitas ini juga memungkinkanmu untuk merespon dengan lebih terbuka terhadap peluang yang muncul, seperti menerima tawaran pekerjaan di kota atau negara lain. Kamu bisa dengan mudah memutuskan untuk pindah demi karier tanpa khawatir tentang bagaimana keputusan itu akan mempengaruhi kehidupan pasangan atau anak-anak. Ini adalah kebebasan untuk mengeksplorasi peluang-peluang baru yang mungkin tidak akan mudah diambil jika sudah terikat dalam pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun