Konon raja Daud pernah menulis dalam suratnya  : ‘Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Tuhan’.
Arti kata ‘Bersih’  menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ‘bebas dari kotoran’.
Mau tidak mau kita harus mengakui bahwa orang tua kita tanpa sadar sudah menanamkan budaya hidup ‘bersih’ kepada kita sejak kita kecil. Bukankah kita sudah dibiasakan untuk gosok gigi, mandi, cuci tangan, ganti pakaian, tidak buang sampah sembarangan ?  Hal rutin tersebut dilakukan agar  ‘kebersihan fisik’ tubuh kita tetap terjaga.  Dan kita juga sudah pernah mengalami akibat dari ketidak-taat-an kita terhadap rambu yang sudah diajarkan itu.
Kita sakit gigi karena gigi kita berlubang akibat lalai menggosok gigi, tubuh kita gatal karena tidak mandi, kita sakit perut karena makan dengan kondisi tangan kotor, kita kebanjiran karena membuang sampah sembarangan yang menyebabkan terhambatnya jalan air.  Kondisi tidak meng-‘enak’-kan ini terjadi karena kita keluar dari rambunya.
 Jujur, setiap orang pastilah lebih senang dengan keadaan yang bersih dibandingkan dengan keadaan yang kotor.  Bahkan ‘Bersih luar dalam’ menjadi target yang dikejar dalam hidup ini. Karenanya banyak usaha dilakukan untuk mencapainya. Â
Sahabat,
Sejak tahun 1986 Kementerian Negara Lingkungan Hidup memberikan  penghargaan  ‘Adipura’ untuk kota di Indonesia yang berhasil  dalam hal kebersihan dan pengelolaan lingkungan.Â
Kota-kota di Indonesia-pun menyambut dengan gembira, karenanya mereka kemudian membuat slogan untuk  kota tercintanya.  Mereka  berlomba untuk mencanangkan budaya bersih itu. Dan untuk selalu mengingatkan masyarakatnya pada budaya bersih itu,  mereka meletakkan slogan di lokasi yang strategis dan mudah dilihat. Kitapun melihatnya tatkala masuk ke kota tersebut.
Beberapa diantaranya adalah :
Bandung  BERMARTABAT (Bersih, Makmur, Taat & Bersahabat)
Bogor  BERIMAN (Bersih, Indah dan Nyaman)
