Pleurotus ostreatus atau jamur tiram semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang lezat, jamur ini juga digemari karena kandungan gizinya yang tinggi, terutama protein nabati, serta rendah kolesterol. Permintaan pasar terhadap jamur tiram pun terus meningkat seiring bertambahnya kesadaran masyarakat akan pola makan sehat.
Di balik popularitasnya, budidaya jamur tiram menghadapi sejumlah kendala. Salah satu hambatan terbesar adalah ketergantungan pada serbuk kayu sebagai media tanam utama. Hanya serbuk kayu dari jenis kayu lunak seperti sengon, jabon, atau randu yang sesuai untuk pertumbuhan jamur. Keterbatasan bahan baku ini semakin terasa di tengah menurunnya ketersediaan kayu akibat penebangan yang terbatas. Kondisi tersebut berimbas pada meningkatnya biaya produksi dan menurunkan keberlanjutan usaha para petani jamur.
Di sisi lain, masyarakat menghadapi persoalan lingkungan berupa penumpukan limbah kardus. Setiap hari, ribuan ton kardus bekas dihasilkan dari aktivitas industri, perdagangan, hingga rumah tangga. Sayangnya, limbah kardus ini sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal, hanya dijual murah ke pengepul, dibakar, atau bahkan menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA). Padahal, kardus mengandung selulosa—zat yang sama dibutuhkan jamur tiram untuk tumbuh subur.
Dari kondisi tersebut, muncul sebuah gagasan inovatif bernama ECO-Mushroom, yakni pemanfaatan kardus daur ulang sebagai media tanam jamur tiram. Inovasi ini menawarkan dua solusi sekaligus: mengatasi keterbatasan media tanam berbasis serbuk kayu serta mengurangi permasalahan limbah kardus.
Tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi petani jamur, ECO-Mushroom juga sejalan dengan agenda global Sustainable Development Goals (SDGs). Inovasi ini mendukung SDG 12 (Responsible Consumption and Production) melalui pemanfaatan limbah kardus, SDG 13 (Climate Action) dengan mengurangi emisi dari pembakaran sampah, serta SDG 15 (Life on Land) dengan menekan ketergantungan pada penebangan kayu.
Dengan berbagai manfaat tersebut, ECO-Mushroom hadir sebagai terobosan ramah lingkungan yang relevan secara lokal dan mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI