Mohon tunggu...
Eva Sofiyati
Eva Sofiyati Mohon Tunggu... Editor - man jadda wajada

hidup mulia atau mati syahid

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hasil Riset Deskripsi Mobile-Health untuk Perawatan Anak dengan Penyakit Kronis

23 Oktober 2019   15:02 Diperbarui: 23 Oktober 2019   15:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Melalui hubungan interaktif ini klien dan keluarga akan merasa diperhatikan mampu berkontribusi terhadap penekanan angka re-admisi melalui pemberian intervensi dini pada klien (Sheridan, 2012). dan mampu meningkatkan angka kepuasan klien (Gund et al., 2013). Mobile--health juga

  • Pembahasan Hasil Riset

Telepon pintar beberapa tahun terakhir tampaknya telah mengalami revolusi fungsi dari alat komunikasi menjadi sebuah computer yang berada di genggaman (Col, et al., 2013).

Kemampuan telepon pintar dalam melakukan berbagai tugas membuat telepon pintar menjadi objek pengembangan berbagai proyek untuk mendukung berbagai kebutuhan manusia. Salah satu implementasinya adalah dengan pengembangan pelayanan keperawatan jarak jauh untuk klien dengan penyakit kronis yang berada di rumah (mobile--health). Telepon pintar bahkan menjadi instrumen utama dalam konteks aplikasi mobile--health di area perawatan klien dengan penyakit kronis (Madhavan et al., 2011; Sheridan, 2012).

Mobile--health merupakan hasil pengembangan dari eHealth yang menggunakan computer sebagai perangkat keras komunikasi dan dokumentasi yang terintegrasi antar anggota pelayanan kesehatan (Gund, et al., 2013). Aplikasi teknologi ini menuai kritik karena dianggap menyulitkan mayoritas tenaga keperawatan yang belum terbiasa dengan penggunaan teknologi informasi (Ridgway, et al., 2011). Etika keperawatan juga menjadi pertimbangan kritis terhadap implementasi eHealth (Furst, et al., 2013; Ahmed, et al., 2013).

             Keterbatasan sumber daya, finansial, dan kesiapan infrastruktur di negara berkembang  seperti Indonesia menjadikan eHealth seolaholah jauh dari realisasi (Efendi, 2014). Keraguan di atas tampaknya akan terjawab melalui penggunaan telepon pintar. Penggunaan telepon pintar sebagai perangkat pendukung dunia kesehatan di Indonesia sudah tidak dapat dinafikkan lagi (Aziz, 2017a). 

Tahun 2012 saja tercatat sudah ada 40.000 aplikasi kesehatan yang beredar di pasaran. Kemenkes RI juga tidak ingin ketinggalan, berita terbaru ada aplikasi Sehat Jiwa yang diluncurkan tahun 2015 dan aplikasi Pendaftaran Online yang diluncurkan pada 2 Desember 2016 (Aziz, 2017b). Kondisi ini menggambarkan sebuah perubahan masif pada masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan sara informasi dan teknologi melalui telepon pintar. Penggunaan telepon pintar (mobile--health) memiliki beberapa keunggulan antara lain; telepon pintar telah digunakan oleh masyarakat luas (Heijden, et al., 2013), oleh karena itu penyedia layanan tidak perlu menyediakan dana untuk membeli perangkat khusus sebagai media pengaplikasian mobile-health. 

Pembuatan dan pembelian aplikasi mobile-health yang berbasis Java, Symbian, iOS, atau Android juga akan lebih murah karena kompleksitas program dan ukuran file lebih kecil dibandingkan dengan aplikasi pada eHealth yang menggunakan PC. Operasional aplikasi mobile--health cukup sederhana sehingga akan membuat pengguna akan lebih mudah beradaptasi terhadap penggunaan teknologi ini. Keunggulan ini cocok untuk Indonesia yang masih minim sumber daya.

Pengenalan mobile--health di Indonesia merupakan langkah tepat untuk mensiasati tren perawatan di luar rumah sakit yang sudah mulai merambah area keperawatan anak dengan penyakit kronis dan disabilitas (Kristjnsdttir, et al., 2013).

Aplikasi home care di Indonesia suatu saat pasti akan berkembang menjadi home hospital dengan jenis pelayanan yang lebih kompleks dan membutuhkan aplikasi mobile-health seperti yang telah dicontohkan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Swedia, dan Jepang (Ridgway, et al., 2011).

Melalui percontohan ini hendaknya perawat bisa mengambil pelajaran terkait dengan peran  profesi keperawatan dalam menyongsong masa depan (Sheridan, 2012). Tuntutan klien terhadap kualitas pelayanan prima terus menjadi sorotan yang sulit terselesaikan di negara ini. Mobile-health merupakan salah satu solusi yang dapat berkontri.

Artikel ini dibuat oleh :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun