Mohon tunggu...
Eva Sofiyati
Eva Sofiyati Mohon Tunggu... Editor - man jadda wajada

hidup mulia atau mati syahid

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hasil Riset Deskripsi Mobile-Health untuk Perawatan Anak dengan Penyakit Kronis

23 Oktober 2019   15:02 Diperbarui: 23 Oktober 2019   15:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

(2) kualitas pelayanan yang lebih baik, dan

(3) jangkauan yang lebih luas karena pelayanan tidak lagi dibatasi jarak dan waktu (Carrera &      Dalton, 2014).

Aplikasi serupa juga diterapkan pada klien dengan penyakit paru obstruksi menahun (PPOM) di Belanda melalui sebuah pilot project dengan hasil memuaskan. Proyek ini tergolong yang paling canggih karena aplikasi sudah mampu menginterpretasi secara otomatis sinyal fisiologis yang dikirimkan oleh telepon pintar klien. Data ini akan diterima server dan menjadi bahan penentuan tindakan medis. Rencana tindakan medis ini akan dikirim ke telepon pintar klien secara otomatis dalam bentuk pesan singkat berisi berbagai anjuran dokter terkait masalah yang dihadapi klien saat itu. Proyek ini terus dikembangkan hingga saat ini dengan melibatkan vendor industry telekomunikasi (Heijden, et al., 2013).

VA's Care Coordination Home Telehealth (CCHT) merupakan salah satu program yang dikembangkan di Amerika Serikat untuk pelayanan pasien dengan penyakit kronis. Program ini mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan melalui peningkatan interkasi tenaga kesehatan dengan klien, koordinasi antar tim, dan aksesibilitas pelayanan (Hogan, Wakefield, Nazi, Houston, & Weaver, 2011).

 Mobile--Health juga mulai dikembangkan diarea kronis keperawatan jiwa dengan menggunakan program berbasis web dengan melibatkan 140 wanita di Norwegia dengan chronic widespread pain. Intervensi melalui telepon pintar terdiri dari satu sesi pelayanan tatap muka dan sesi komunikasi tertulis selam empat minggu. Evaluasi dilakukan dengan memberikan kuesioner dan melalui observasi aktifitas seharihari dan paparan manifestasi klinis seperta laporan nyeri dan stres. Hasil studi ini belum menunjukkan hasil yang signifikan, namun studi ini terus dilanjutkan untuk mengetahui efektifitas mobile--health jangka panjang (Kristjnsdttir, et al., 2013). 

Penelitian penggunaan mobile--health untuk berbagai tujuan juga masih dalam proses pengembangan diantaranya penerapan mobile-- health untuk promosi kesehatan gigi pada anak (Menezes, Gusmo, & Machiavelli, 2013), studi epidimiologi (Meyer, et al., 2012), kepatuhan regimen terapeutik pada penyakit kronis (Wu & Hommel, 2014), dan informasi kesehatan ilmiah (Berry, et al., 2011; Collins, Currie, Bakken, Vawdrey, & Stone, 2012; Col, Sondhi, & Amit, 2013).

Peran Mobile--Health dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perawatan Klien dengan Penyakit Kronis dan Disabilitas.

 Kualitas pelayanan yang baik merupakan hasil akhir dari perbaikan berbagai item pelayanan yang diberikan kepada klien khususnya pada pemberian pelayanan (patient care delivery), dokumentasi, dan koordinasi antar tim kesehatan yang selama ini masih menjadi masalah diberbagai tatanan pelayanan kesehatan (Sheridan, 2012).

Mobile--health telah terbukti mampu memperbaiki sistem pendokumentasian. Aplikasi mobile--health akan membuat dokumentasi lebih mudah, hemat waktu, tersusun rapi, aman dari kehilangan data, mudah dicari, dan menghemat penggunaan kertas (Ridgway et al., 2011; Sheridan, 2012; Gulzar, Khoja, & Sajwani, 2013).

Kondisi ini akan menekan biaya produksi, dan akan sangat mendukung perkembangan evidence based practice nursing karena perawat akan sangat mudah memperoleh data (Breen & Zhang, 2008; Kelley, Brandon, Docherty, & Ac-pc, 2011 Abramson, Mcginnis, & Moore, 2012; Gulzar, et al., 2013).

 Data yang tersentral dan bisa diakses oleh semua tim pelayanan kesehatan akan membuat koordinasi kerja menjadi lebih mudah (Hogan, Wakefield, Nazi, Houston, & Weaver, 2011). Telepon pintar yang selalu ada di tangan membuat hubungan klien perawat lebih interaktif. Klien juga bisa dengan mudah mengetahui perawatan apa yang akan diberikan hari ini, sekaligus bisa terlibat aktif dalam penentuan rencana perawatan melalui respon interaktif perawat--klien (Hogan, et al., 2011; Abramson, et al., 2012). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun