Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mas Nadiem Makarim pernah menerbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 terkait belajar di rumah. Beliau menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan jarak jauh dilaksanakan guna memberi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswanya, tanpa membebani anak didik dengan tuntutan ketuntasan belajar  untuk kenaikan atau kelulusan.
Untuk itu, guru diberikan kebebasan dalam memberikan materi pelajaran. Dan ini memberikan ruang bagi guru guna memberikan materi dan metode terbaik dalam pembelajaran secara daring. Guru tidak perlu takut akan materi yang tidak terselesaikan saat kenaikan kelas. Intinya anak didik diberikan materi pembelajaran yang bermakna dalam hidupnya dan pemberian pemahaman tentang pencegahan Covid-19.
Karena guru tidak bertatap muka secara langsung dengan anak didik, maka peran orang tua menjadi utama. Orang tua perlu memahami arti penting pendidikan, sehingga wajib membantu, mengawasi putra- putrinya saat belajar di rumah. Ki Hajar Dewantara pernah berujar, setiap orang menjadi guru setiap rumah menjadi sekolah. Inilah waktu yang tepat untuk memaknakan gagasan beliau. Anak- anak tidak belajar maksimal dengan guru yang disebabkan tidak adanya tatap muka, orang tua bisa mengambil peran menjadi guru.
Lalu, untuk pendidikan karakter anak didik bagaimana? Sebuah pertanyaan permenungan yang perlu disikapi, sebab pendidikan karakter sangat penting  untuk diri anak dan masa depannya. Pendidikan karakter menjadi tumpuan utama pembentuk kecerdasan anak. Peran orang tualah yang saat ini menjadi faktor utama penanaman karakter, sebab anak sepenuhnya di rumah dan itu bersama keluarga. Jika merasa keberatan perlu merefleksikan bahwa orang tua merupakan guru bagi anak- anaknya.
Namun, sebagai orang tua juga tidak perlu khawatir yang berlebihan. Mereka tetap perlu berkoordinasi dengan pihak sekolah dan guru jika menemukan atau menghadapi permasalahan belajar anak dan perubahan sikap anak. Dengan demikian terjadi koordinasi positif demi perkembangan karakter dan hasil belajar anak.  Itulah sejatinya peran  orang tua dan sekolah dalam upaya berproses memberikan pendidikan karakter bagi anak didik.
Kini saatnya orang tua, guru, sekolah, pemerhati pendidikan untuk memiliki sikap optimis  dalam rangka memberi pelayanan pendidikan yang terbaik. Dalam situasi pandemi Covid- 19 yang diperlukan adalah penciptaan suasana belajar, pendampingan, dan pengarahan karakter anak ( jujur, semangat, kerja sama, berdaya juang, dan lainnya).  Dengan demikian harapannya anak didik berproses dalam pembelajaran dengan bahagia. Prestasi baik, karakter tertanamkan.  Â
Sumber:Â