Mohon tunggu...
Eva Rahmawati
Eva Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hobi saya membaca novel, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan di Indonesia dan Jepang dalam Anak Usia Dini

3 Januari 2024   11:22 Diperbarui: 3 Januari 2024   11:38 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan, apa sih pendidikan itu ? pendidikan adalah proses pembelajaran yang didapat oleh setiap manusia, dimana peserta didik itu dapat mengerti paham dan lebih dewasa serta kritis dalam berpikir. Pendidikan sangat lah penting bagi setiap manusia karena melahirkan genrasi-generasi cerdas, berbakat, berpikir kritis sehingga dapat memajukan negeri. 

Tidak hanya itu dalam Undang-Undang nomor 4 tahun 1950, dalam pasal 3 yang berisi (tujuan pendidikan negara Indonesia adalah membentuk manusia susila cakap serta menjadikannya warga negara yang bersikap demokratis dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakaat dan tanah air Indonesia ) dan dalam pasal 4 UUD No. 4 thun 1950 yang berisi ( menciptakan manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa dan memiliki budi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.) serta menurut pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 yang berisi ( pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik supaya menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab ).

Tetapi pendidikan diindonesia dinilai rendah kenapa? Berdasarkan data yang ada peringkat pendidikan diindonesia pada 2023 berada diurutan ke 67 dari 203 negara didunia. Karena diindonesia tantangan yang dihadapi oleh pendidik tidak masalh teknis pengajaran tetapi juga masalah kesehatan mental baik pada anak dan remaja serta soal pemerataan pendidikan. Tidak kaget bila kita berada diurutan ke-67 dan malah peringkat yang pertama diduduki oleh negara lain yaitu Denmark.

Mari kita bandingkan bagaimana praktik pembelajaran diindonesia dan pembelajaran diluar negeri?. Praktik dalam negeri dimana setiap pendidik wajib menempuh pendidikan selama 12 tahun yaitu SD (sekolah dasar),SMP ( sekolah menengah pertama),SMA (sekolah menengah atas),dimana dalam sistem pembelajaran pada anak usia dini di iindonesia lebih menerapkan dalam membaca, menulis,berhitung. Lalu waktu belajar diindonesia ini dari pagi hingga sore (07.14.30) ya bisa dibilang waktu yang lama, ujian akhir juga diindonesia dinilai  sebagai penentu kelulusan bagi pendidik.

Berbeda di luar negeri, sistem pembelajaran diluar negeri pada anak usia dini justru dibebaskan bermain sekolah disana lebih mengedepankan budi pekerti untuk mengetahui anak memiliki fondasi karakter yang kuat. Lalu mengedepankan penghargaan, pemberian penghargaan ini tidak hanya seperti piala tetapi ucapan terimakasih dari guru , orang tua, itu membuat sianak mempunyai kepercayaan yang meningkat, dan pengahargaan juga tidak selalu diberikan ketika sianak mendapatkan kesuksesan tetapi diberikan atas usaha dan kerja keras. 

Dan pembelajaran anak usia dini juga lebih banyak beraktivitas fisik seperti olahraga dan permainan, dimana kegiatan belajar mengajar dibuat santai dan menyenangkan lalu sianak tidak diberikan pekerjaan rumah (PR). Diluar negeri pelajar melakukan belajar dikelas sekitar 30-40% tetapi diluar negeri juga ada yang sperti diindonesia waktu belajarnya seperti singapura,jepang,dan china yaitu 6-7 jam. Lalu diluar negeri pelajar tidak diberikan pekerjaan rumah tidak seperti diindonesia, diluar negeri juga ujian akhir bukan penentu kelulusan tetapi penentu kelulusan ditentukan oleh akumulasi pemebelajaran yang dilakukan tiap harinya.

Dari beberapa pratikum pendidikan dalam negeri dan luar negeri terdapat perbedaan antara cara belajar anak usia dini yaitu dimana dalam negeri anak usia dini lebih banya belajar membaca, menghitung,mewarnai,dan bernyani sedangkan dalam luar negeri anak usia dini yang ada dijepang dimana orang tua disana tidak membantu anaknya membawa tas mereka karena hal tersebut bertujuan agar sianak bertaggung jawab terhadap dirinya sendiri, lalu disekolah disana mempraktekkan cara ganti baju sendiri bertujuan untuk agar melatih sianak hidup mandiri, meletakkanya kedalam tas, menempelkan stiker namanya dan menggantungkan bajunya ditempat yang telah disediakan hal ini dilakukan sejak dini memungkinkan anak untuk menjadi orang yang tertur saat dewasa.

Pratikum pendidkan yang dilakukan dijepang ini menganut teori behavioristik Thorndnike yaitu perubahan tingkah laku yang terjadi karena pengalaman belajar. Belajar itu sendiri merupakan interaksi anatara stimulus dan respon. Proses pembelajran dapat diartikan sebagai stimulus dan respon.  

Itulah perbedaan praktik dalam pendidikan dalam negeri dan luar negeri, walau praktik dan sistem pendidikannya ada yang sama dan ada yang berbeda tetapi setiap negara mempunyai tujuan yang baik bagi peserta didiknya agar menjadi cerdas,cakap,bermoral yang baik,mempunyai pikiran yang kritis. Tetapi dalam pendidikan peran orang tua, guru, pemerintah juga sangat lah penting dalam mendukung pendidikan yang baik pada setiap anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun