Mohon tunggu...
eva erdanang
eva erdanang Mohon Tunggu... -

mahasiswa unhalu fakultas kesehatan maysrakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya Rokok

17 April 2014   05:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:34 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ROKOK, setiap kita mendengar nama itu langsung terlintas dalam benak pikiran kita terhadap benda mungil tersebut, yang mana telah dikenal di kalangan masyarakat kita, mulai tua, muda , remaja, bahkan anak - anak dibawah umur

Pada tahun 2007, Indonesia merupakan negara urutan keenam terbesar didunia penghasil tembakau dengan jumlah produksi tembakau sebesar 164.851. Hasil panen tembakau di Indonesia mampu menyumbang 2,67% daun tembakau dari pasokan global. Namun, jumlah produksi tersebut bukanlah angka tertinggi selama 20 tahun terakhir. Tahun 2001 produksi tembakau Indonesia mencapai 200 ton lebih. Padahal, permintaan tembakau dalam negeri terus meningkat.
sumber (http://komunitaskretek.or.id/?p=2045)

angka diatas sangat fantastis untuk ekonomi, namun dari hal itu rakyat indonesia harus membayar mahal hal tersebut dengan kerugian yang disebabpkan oleh sebatang rokok tersebut yang mana kandungan dari batang rokok mengandung 4000 lebih zat kimia yang berbahaya yang dapat menyebapkan penyakit dalam tubuh, sebagaimana pernyataan parah ahli dan peneliti, setiap batang rokok yang dikonsumsi 4000 lebih zat beracun masuk kedalam tubuh, dan masih banyak masalah penyakit lainnya yang berkaitan dengan rokok

dampak negatifnya sudah pasti masalah kesehatan, dan yang lebih parah lagi kerugian yang harus ditanggung oleh orang yang terpapar oleh asap rokok (perokok pasif) dari orang yang mengkonsumsi rokok ( perokok aktif), apa lagi anak - anak bangsa sebagai penerus tongkat estafet bangsa yang sudah terpapar bahaya rokok yang mana kita bisa lihat sendiri dengan mata telanjang di lingkungan kita, banyak sekalih anak di bawa umur yang tealah menjadi perokok aktif jika pengendalian ini tidak dapat dilaksanakan maka cerminan bangsa dimasa depna sudah bisa dipastikan bobrok karena generasi - generasi harapan bangsa sudah teracuni oleh sebatang rokok.

dampak positifnya, sudah pasti dengan data di atas sumbangsi bea cukai dari rokok tersebut menyumbang kontribusi besar, dan penghasilan masyarakat serta lapangan pekerjaan ini juga besar dan rokok juga juga menjadi sumbangsi pendapatan negara yang cukup besar. jika pabrik rokok itu ditutup maka yang terjadi adalah membah jumlah pengangguran indonesia, banyak petani tembakau kehilangan mata pencaharian

dari permasalah di atas mari kitaberfikir jernih mana baik dan mana benar untuk kebijakan pro rakyat, kesehatan rakyat , jika rakyat indonesia sehat maka maka yang terjadi adalah indonesia sejahtera, masyarakat sehat tingkat prduktifitaspun meningkat


tulisan ini dibuat bukan maksud menyudutkan pihak manapun tulisan ini hanya sebagai referensi mengambil kebijakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun