Mohon tunggu...
Eti Mulya
Eti Mulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi makan, suka jalan jalan ke alam, suka naik motor sambil ujan-ujan, suka liat sunset, liat ujan, liat bintang sama bulan, denger sad song, baca au and wattpad suka nonton ejalija wishlist beli perusahaan puddle pop, nextar, good time, and wallens kue sus di indomaret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karena Harta Warisan, Pria di Way Kanan Rela Membunuh Satu Keluarga

11 Oktober 2022   23:30 Diperbarui: 11 Oktober 2022   23:33 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kematian zainudin
Kejadian itu membuat zainudin dan Siti Romlah terbangun. Melihat Zainudin dan Siti Romlah bangun, Erwin justru menghabisi zainudin juga. Erwin memukul zainudin sebanyak 2 kali menggunakan bonggol kapak yang sama yang di gunakan untuk menghabisi Wawan. Hingga akhirnya zainudin tak sadarkan diri.

Kematian Siti Romlah
Romlah yang mengetahui aksi pembunuhan Erwin terhadap zainudin pun membuat Siti Romlah takut dan berlari menuju dapur. Erwin lalu mengejar Siti Romlah dan memukulnya 3 kali. Lalu Siti Romlah juga ikut tidak sadarkan diri.

Kematian Zahra
Erwin mematikan lampu, membuat Zahra terkejut dan langsung menangis. Mendengar tangisan tersebut Erwin pun langsung membunuh Zahra.
"Tersangka langsung masuk ke kamar dan membekap Zahra dari belakang. Lalu mencekik leher Zahra sekita 5 menit dan memastikan bahwa Zahra sudah tidak bernafas lagi" ujar Teddy.

Pembunuhan pertama terjadi pada 2021. Kapolres mengungkap bahwa Erwin tak langsung memasukan para korban ke dalam septic tank, tetapi Erwin sempat merokok terlebih dahulu. Erwin menghabiskan 2 rokok nya di pintu belakang rumahnya. Lalu Erwin mengecek septic tank yang belum di cor, sehingga Masi bisa di angkat tutupnya.

Urutan pembungaan korban sendiri yang pertama adalah Wawan lalu Siti Romlah, zainudin dan yang terkahir adalah Zahra. 

Keesokan harinya pada pukul 15.00 sore, Erwin mengecor septic tank nya untuk menutupi barang bukti agar bau mayat tidak tercium.

Lalu pembunuhan kedua terjadi lagi karena cekcok antara Erwin dan juwanda, Cekcok tersebut terjadi karena masalah warisan. Dan juwanda juga sering mencari-cari keberadaan ayah dan ibunya, Namun tak kunjung di temukan.

Pembunuhan juwanda ini adalah pembunuhan berencana yang di rencanakan oleh Erwin dan Dicky. Erwin mengajak Dicky untuk bersama-sama membunuh juwanda. Lalu, Aksinya tersebut akhirnya terjadi pada pukul 02.00 dini hari.

Pada saat ini Juwanda sedang tertidur. Erwin langsung mengambil linggis dari dapur dan memukulkannya kepada juwanda. Erwin memukulkannya 2 kali ke arah leher juwanda. Masih dirasa kurang puas, Erwin mengambil tali dan dan melilitkan ke badan juwanda. Di saat mengikat dan memindahkan jenazah juwanda di sinilah peran Dicky yang ikut serta membantu ayahnya.

Erwin pergi mengecek septic tank, Ternyata septic tank tersebut sudah penuh sehingga jenazah juwanda tidak dapat di masukan kedalamnya. Karena tidak dapat di masukan ke dalam septic tank maka jenazah juwanda di inapkan pada salah satu kamar di rumahnya.

Pada keesokan harinya pada pukul 17.30 sore, Erwin dan Dicky memindahkan jenazah juwanda. Mereka menguburkan juwanda di kebun singkong milik Erwin. Jenazah di bawa menggunakan mobil L300 dan Dicky yang mengiringi dari belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun