Pendreh, Barito Utara --- Tim dosen Fakultas Kedokteran Unair yaitu Dr. Budi Utomo, dr., M.Kes sebagai ketua pengabdian masyarakat 2025 ini, peneliti dari Lembaga Penyakit Tropis, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dari Universitas Airlangga (Unair) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertema edukasi dan surveilans nyamuk vektor malaria di Desa Pendreh, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Pengmas ini yang didanai oleh LPPM/Dana Internal SKEMA PKM 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap penyakit malaria dan cara mengenali jenis nyamuk yang berpotensi sebagai vektor penular.
Dalam kegiatan tersebut, warga diajak untuk mengenal perbedaan morfologi antara nyamuk pembawa malaria (Anopheles) dengan jenis nyamuk lainnya. Edukasi dilakukan secara partisipatif melalui demonstrasi identifikasi nyamuk menggunakan mikroskop serta penjelasan visual melalui poster dan leaflet. Selain itu, masyarakat juga diajarkan cara pengendalian sederhana berbasis lingkungan agar dapat memutus rantai penularan penyakit malaria, seperti pada gambar ke 1.
Menurut perwakilan tim, kegiatan ini menjadi sarana penerapan ilmu entomologi sekaligus upaya nyata mendukung pencegahan penyakit berbasis vektor di daerah endemis. Selain edukasi, tim juga melakukan pengumpulan sampel telur, larva dan nyamuk di sekitar pemukiman dan lokasi perairan untuk keperluan identifikasi spesies dan pemetaan risiko penularan malaria. Meskipun kegiatan ini dilakukan di dua provinsi yang berbeda, yaitu penyampaian teori bionomik nyamuk oleh Prof. Dr. Sri Subekti, dan Lynda Rossyanti, dr.M.Ked.Trop di Laboratorium Entomologi, LPT UNAIR, kegiatan ini sangat menarik dan proaktif baik warga, pihak dinas kesehatan, dan puskesmas, gambar3
Tak hanya kegiatan edukasi di balai desa, tim juga melakukan sampling lapangan bersama sanitarian puskesmas dan warga setempat. Pengambilan sampel dilakukan di sekitar tempat perindukan/perkembangbiakan nyamuk (breeding sites) seperti genangan air, parit, kolam dan area sekitar rumah warga. Tim melakukan penangkapan nyamuk dewasa dan pengambilan larva Anopheles untuk diidentifikasi di lapangan, guna mengetahui jenis dominan serta potensi risiko penularan malaria di wilayah tersebut, tercantum pada gambar 4.
Kepala Puskesmas Muara Teweh dan Dinas Kesehatan Barito Utara khususnya Tim P2PM (Kabid: Bapak Domi) menyambut positif kegiatan tersebut dan berharap kolaborasi dengan Unair dapat berlanjut pada program edukasi kesehatan lainnya. "Kami senang karena warga bisa tahu jenis nyamuk yang berbahaya dan cara menjaga lingkungan agar tidak menjadi tempat berkembangbiak," ujarnya.Â
Melalui program ini, Unair menegaskan komitmennya dalam mendukung kesehatan masyarakat melalui riset terapan dan pemberdayaan warga. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman lapangan dalam bidang entomologi medis dan pengendalian vektor penyakit tropis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI