Mudik merupakan perhelatan nasional, yang selalu terjadi setiap Idul Fitri. Kegiatan tahunan yang dilakukan demi menjaga silaturahmi, menyambung terus persaudaraan. Juga berbagi rezeki dan kegembiraan.
Mudik biasanya menjadi peristiwa pemberitaan diseluruh TV. H-7 dan H+7 Idul Fitri menjadi siaran wajib bagi seluruh saluran TV. Kemacetan, menjadi hal yang biasa. Seluruh sarana transportasi penuh berjejal para pemudik, tapi itu biasa. "Namanya juga mudik!" kata-kata itu menjadi password penenang.
Kegembiraan dan kebahagiaan saat bersua dengan orangtua, bertemu saudara, menginjakkan kaki di tanah kelahiran. Juga saling bermaafan. Membuat perjalanan penuh perjuangan saat mudik terobati.
Namun sejak wabah merebak, hampir semua aktifitas menjadi daring alias online. Mulai belajar, bekerja, juga bisnis. Seluruh sektor kehidupan menjadikan online sebagai pilihan utama, bukan lagi sebagai alternatif.
Perubahan yang juga ikut menyeret budaya istimewa saat lebaran. Mudik.. ya mudik. Kini, mudikpun dilakukan secara online. Mungkin ini pertama kalinya mudik dilakukan secara daring. Silaturahmi, bermaafan dengan orangtua/keluarga di kampung dilakukan secara online, melalui teknologi informasi.
Karena baru pertama kali akan mudik online, tentu belum memiliki pengalaman. Namun dalam perenungan sederhana. Maka ada beberapa hal yang perlu disiapkan.
Niat terbaik. Segala sesuatu tentu bergantung niat. Kegiatan yang terlihat biasa, seperti video call kemudian menyapa dengan penuh ketulusan. Menjadi bernilai silaturahmi jika diniatkan untuk bersilaturahmi.Â
Karena itu, saya harus niatkan mudik online, sebagai salah satu upaya silaturahmi, berbahagia akan hadirnya hari kemenangan. Juga sebagai sarana untuk meminta maaf atas segala kealpaan. Selain juga mematuhi pemerintah dalam rangka memutus rantai penyebaran wabah.
Siapkan alat transportasi mudik online sebaik-baiknya. Jika biasanya motor, mobil dan kendaraan lain utuk mudik. Maka, kendaraan mudik online tentu saja gadget, baik smartphone ataupun laptop. Jangan lupa, bahan bakarnya yaitu paket data alias kuota.Â
Gunakan jalan yang biasa di lalui, dikuasai dan cocok untuk kendaraan. Yaitu jalan dalam artian aplikasi yang digunakan, bisa zoom, google meet, juga WA, atau aplikasi yang lainnya. Gunakan jalan alias aplikasi yang sesuai agar tujuan sampai. Karena jalan yang salah dan tidak tepat selain menghambat mudik online, juga tidak akan sampai ditujuan.Â
Selama ini, sebagian saudara di daerah lebih nyaman dengan WA, selain hemat kuota, juga mengoperasikannya lebih mudah.Â