Mohon tunggu...
Saepudin Zuhri
Saepudin Zuhri Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik

Belajar mendidik diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sholeh

28 April 2020   16:22 Diperbarui: 28 April 2020   16:27 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Lagian kedengaran Bu, maaf. Tapi Cep udah punya KTP. Sudah bisa diajak diskusi kok. Hee..!" Ia membela diri.

"Ya sudah kamu pengamat saja, jangan jadi narasumber. Biar kakak sama ibu yang dialog!" Pinta Sholeh.

"Ya udah nggak komen deh, biar jadi pendengar yang baik aja!" Jawab Cepi

Seketika Cepi kembali menatap layar HP, entah mengerjakan tugas sekolahnya atau sibuk bermain instagram.

"Nanti Ibu ganti Leh!" Ibunya kembali melanjutkan

"Ngga usah Bu, kaya minjem di Bank aja. Biar jadi jalan bakti buat Ibu dan Ayah. Lagipula ini saatnya sebagai keluarga kita saling menguatkan Bu. Kalau perlu motor Sholeh juga nanti di gadaikan!"

"Jangan Leh, nanti kamu butuh. Biar perhiasan Ibu yang digadaikan!"

"Ngga Bu, ngga!" Sholeh menggelengkan kepala

Sholeh kemudian memeluk ibunya, merekapun berangkulan. Keharuan itu membuat sang bunda meneteskan air mata di pundak Sholeh. Air mata kebahagiaan karena putra tercintanya yang sesuai dengan namanya Sholeh.

"Bu doain Sholeh supaya dapat kerjaan lagi, kalau pun belum, doakan supaya dagangan laku!" memohon dengan lembut disertai pandangan kasih kepada Ibunya.

"Pasti Nak, semoga kamu juga cepat dapet jodoh yang saleha... Aamiin!" Ibunya malah menggoda, sambil menyeka airmata yang tersisa dari sudut matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun