Mohon tunggu...
Eustachius Mali
Eustachius Mali Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru SMA di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Mengajar di Atambua, Belu, NTT. Suka menulis dan mengirim berita sebagai penulis lepas. esta.bmtae@gmail.com, eustachiusmali@yahoo.com, esta_bmtae@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Salah Tik

27 Mei 2020   00:49 Diperbarui: 27 Mei 2020   00:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah ketik. Demikian judul tulisan singkat saya ini. Mengapa? Karena pekan terakhir ini saya alami beberapa kejadian menyangkut salah ketik.

Sebuah undangan yang saya ketik sendiri memuat tanggal rapat Sabtu, 23 Februari 2020. Padahal mestinya Sabtu, 23 Mei 2020. Tidaklah mungkin mengundang orang untuk bertemu pada suatu waktu yang telah lama berlalu. 

Banyak kritikan muncul. Bahkan ada yang tidak ingin memberitahu langsung kesalahan saya, memuat di status pribadi, dengan tanda khusus pada kekeliruan tanggal yang saya ketik itu.

Memang fatal. Karena sekali lagi tidaklah mungkin mengajak rekan-rekan bertemu secara fisik pada waktu lampau. Waktu lampau hanya bisa dikenang, direfleksikan. Bahwa sesuatu pernah terjadi, pernah dialami pada hari-hari yang silam. 

Kejadian serupa bisa terulang hari ini, tapi mungkin tidak sama persis dengan yang pernah dilalui. Yang akan terjadi sebagai cita-cita pun belum tentu terealisir seperti yang sudah dilewati itu.

Satu hari berikutnya ditemukan lagi sebuah kesalahan lain. Juga salah ketik. Ukuran hamparan lahan lebih dari 2 hektar ditulis hanya ribuan meter persegi. Harusnya 23.000 ha ditulis hanya 2.300 ha. Tampak sepele karena hanya kurang sebuah angka “0” saja, namun pemahaman sudah berbeda jauh dari kenyataan.

Hari ini ketika membaca status seorang anggota keluarga saya yang ada di sebuah kota sekitar 300 kilometer jauhnya dari tempat tinggal saya, dengan gaya lucu menutup statusnya dengan kalimat singkat, “Salah ketik”.

Salah ketik merupakan satu kekhilafan manusiawi. Tidak seorang pun sempurna dalam hidupnya. Dalam tulisan sederhana ini saya tidak bermaksud untuk mengajar pembaca tentang jatuh bangun sebuah kehidupan. Saya hanya ingin berkomentar tentang frase “salah ketik”.

Frase apa yang cocok jika saya ingin membantah kritikan orang tentang salah ketik? Yang biasa terjadi tentunya dengan mengatakan, “Saya mengetik itu benar, tidak salah.” Singkatnya, “ketik benar”.  

Jika jeli menelaah frase ini, demikianlah Bahasa harian yang biasa kita gunakan. “Ketik benar” sebagai lawan kata dari “Salah ketik”. Focus pada kata “ketik”, kata kerja itu ditempatkan secara berbeda. 

Tidak pernah saya dengar orang mengatakan, “Benar ketik.” Yang biasa didengar juga frase “Ketik salah”. Karena saya bukan orang yang berkecimpung di bidang Bahasa, hanya berbahasa maka saya tidak dapat memfonis mana yang salah, mana yang benar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun